Beranda Citizen Journalism Diduga Gelapkan Anggaran Partisipatif, Lurah Loto Didemo

Diduga Gelapkan Anggaran Partisipatif, Lurah Loto Didemo

665
0
Kantor Lurah Loto Dipalang Warga

GN-TERNATE, Puluhan Warga Kelurahan Loto, lingkungan Bandinga, Kecamatan Ternate Barat, Jumat (3/2) melakukan aksi pemalangan kantor lurah.

Aksi ini dipicu adanya dugaan Lurah Kelurahan Loto, Jamanul Almar tidak transparan atas dana partisipatif sebeser Rp 10 juta.

Ketua RT 03 Kelurahan Loto, Anhar Sau dan puluhan warga menuntut agar oknum Lurah Loto segera memberikan dana partisipatif tahun anggaran 2016 sebesar RP 10 juta yang diperuntukan untuk merehabilitasi musholah Nurul Qalby.

“Pak lurah torang mau tanya, sebenarnya torang pe pembangunan di kelurahan ini dibangun pakai doi pemerintah atau doi potensi,” ujar Anhar Sau dalam orasinya.

“Pemerintah kota ini dorang aneh-aneh lagi, dorang kira tong pe kelurahan ini bangun pake doi pemerintahan ka apa, kong dorang bagara sadiki foto,” lanjutnya.

Sementara itu,  lurah yang didampingi sejumlah muspika, diantaranya Kasubdit Kependudukan BAPPEDA Kota Ternate,  Danramil Kecamatan Pulau Ternate, Perwakilan Satpol PP Kota Ternate,  Camat Ternate Barat, Camat Pulau Ternate, Sekretaris Camat Pulau Ternate, Lurah Loto dan Kapolsek Pulau Ternate bertemu puluhan warga warga.

Dalam pertemuan masyarakat meminta agar Lurah Kelurahan Loto segera memberikan dana partisipatif sebesar Rp 10 juta untuk keperluan rehabilitasi musholah Nurul Qalby lingkungan Bandinga. Warga juga meminta agar lurah berlaku transparan atas semua anggaran yang diberikan ke Kelurahan Loto.

Warga juga mempertanyakan dokumentasi yang dilakukan oleh pegawai kantor Kecamatan Ternate Barat pada saat proses pembangunan atau rehabilitasi musholah Nurul Qalby yang dananya berasal dari sumbangan warga.

Lurah mengatakan terkait dengan dana dari kelurahan, pihak kelurahan sudah mencairkan dan partisipatif tersebut yang diperuntukan untuk kegiatan pembangunan pagar rumah warga dan pembelian cat. “Untuk pembangunan musholah, saya sudah memberikan bantuan, yaitu biaya plester pada bagian belakang musholah,” kilahnya.

Sementara itu Kasubdit Kependudukan BAPPEDA Kota Ternate, Yakub menambahkan proses akhir dari semua ini adalah proses pertanggung jawaban keuangan. Jika memang tidak sesuai dengan apa yang dilaksanakan dilapangan maka hal tersebut akan menjadi temuan. “Apabila ada temuan silahkan laporkan kepada pihak kepolisian,” tegasnya.

Camat Ternate Barat, Jainudin juga menambahkan bahwa ditahun 2017 ini, pihak Kecamatan Ternate Barat akan mengusahakan dan mengusulkan anggaran untuk rehabilitasi mushola dan pembangunan/rebahilitasi  kantor Kelurahan Loto. (HI)