Beranda Halmahera Selatan Sultan Bacan Kutuk Tindakan Kekerasan Terhadap Etnis Rohingya

Sultan Bacan Kutuk Tindakan Kekerasan Terhadap Etnis Rohingya

1646
0

Gamalamanews.com – LABUHA, Aksi penggalangan dana untuk bantuan Rohingya yang dilaksanakan pada sejumlah titik dalam wilayah ibukota Kabupaten itu, mendapat simpati dari warga di Halsel.
Sementara, Sultan Bacan Alhajj Abdurahim Muhammad Gary Dino Ridwan Syah, merasa prihatin dengan kondisi terkini akan peristiwa yang terjadi di Rakhine, Myanmar.

Dimana tindak kekerasan brutal yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap rakyat Myanmar sendiri yakni etnis Rohingya yang mengakibatkan hilangnya nyawa, harta benda, martabat hidup, dan hak-hak asasi lainnya adalah perbuatan yang tidak manusiawi.

Kepada media ini, Selasa (5/9), pukul 21.00 Wit di Kedaton Bacan Desa Labuha, Sultan mengatakan keprihatinannya atas apa yang menimpa etnis Rohingya,  yang diperlakuan tidak manusiawi oleh tentara Myanmar.

Menanggapi gerakan genosida pada etnis Rohingya tersebut, dirinya selaku Sultan Bacan, yang merupakan salah satu kesultanan di Nusantara, mengajak kepada seluruh kesultanan untuk ikut mendoakan etnis Rohingya di Myanmar agar secepatnya terbebas dari perlakuan buruk militer dan pemerintah Myanmar.

“Pertama kita minta pertolongan dari Allah SWT, tentunya kita mendoakan saudara-saudara kita dalam hal ini etnis Rohingya di Myanmar, agar bisa keluar dari masalah yang dialami saat ini,” kata Sultan.

Selain itu Sultan juga mengajak kepada seluruh Kesultanan Nusantara, khususnya masyarakat adat Kesultanan Bacan, dengan langkah rill, yakni penggalangan dana untuk membantu warga Rohingya, bahkan Sultan berinsiatif mengundang seluruh organisasi kemasyarakatan dan paguyuban-paguyuban di Kabupaten Halsel, untuk melakukan penggalangan dana.

“Langkah real yang kita lakukan adalah, menggalang dana untuk membantu warga Rohingya yang saat ini membutuhkan bantuan,” jelas Sultan.

Lanjut dia, Kesultanan Bacan juga mengutuk keras tindakan yang tidak berprikemanusiaan terhadap rakyat  Rohingya di Rakhine Miyanmar.

Olehnya itu meminta kepada pemerintah pusat untuk ikut berperan aktif menyelesaikan krisis kemanusiaan di Rakhine Miyanmar.
“Kami meminta agar Pemerintah Pusat untuk memulangkan sementara Diplomat Myanmar sampai masalah Rakhine Rohingya terselesaikan,”ujarnya.

Lanjutnya, Kesultanan Bacan juga mengajak Kepada Seluruh Kesultanan Nusantara untuk ikut berpartisipasi bersama-sama masyarkat menyuarakan penghentian genosida terhadap Rakyat Rohingya di Rakhine Myanmar dan menggalang bantuan sosial untuk rakyat Rohingya, serta meminta Pemerintah Indonesia untuk mendesak pemerintah Myanmar agar menindak pihak-pihak yang bertanggung jawab dan memberikan hukuman yang setimpal atas tindakan yang tidak berprikemanusiaan itu.

Hal itu dilakukan, menurut Sultan, agar masalah serupa tidak terjadi di Indonesia lebih khususnya lagi di Kabupaten Halsel, Provinsi Maluku Utara. Karena, sudah ada pengalaman pahit pada akhir tahun 1999 hingga tahun 2000, dimana terjadi konflik horisontal. (Raja)