Beranda Maluku Utara Aksi Unjuk Rasa Terkait Isu Pemberhentian Honorer di Morotai Berakhir Ricuh

Aksi Unjuk Rasa Terkait Isu Pemberhentian Honorer di Morotai Berakhir Ricuh

1048
0

Gamalamanews,com – MOROTAI, Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa, yang mengatasnamakan Jong Morotai Menggugat, di depan kantor Bupati Pulau Morotai berakhir ricuh dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP).

Aksi mahasiswa itu memprotes kebijakan Bupati Pulau Morotai, Beny Laos terkait isu pemberhentian tenaga honorer, Pemkab Pulau Morotai.

Kordinator lapangan, Ahyar Husen, saat berorasi mengatakan, kebijakan Bupati Pulau Morotai Benny Laos, terkait pemberhentian honorer sangat tidak masuk akal.

Menurutnya kebijakan Bupati telah bertentangan dengan asas otonomi daerah. “Tujuan Morotai mekar bukan untuk pribadi tapi demi umat,” ujar Ahyar.

Selain Ahyar, Ifan Abdurahman, salah satu orator aksi dalam orasinya, mengatakan, “kebijakan bupati untuk memberhentikan honorer demi mengefesiensi anggaran sungguh tidak memiliki kajian yang matang”.

Menurutnya segala kebijakan yang dilakukan Bupati Beny laos bukan mensejahterakan rakyat namun memiskinkan rakyat.

Lanjutnya, “padahal APBD itu diperuntukkan untuk rakyat, apalagi nasib honorer sangat tergantung pada perhatian bupati untuk mengedepankan nasib orang Morotai,

Ifan melanjutkan, “seharusnya bupati berpikir kalau kebijakannya tidak berguna bagi rakyat, apalagi dengan pemangkasan honorer, sudah tentu angka pengangguran di Morotai pasti bertambah” cetusnya.

Aksi unjuk rasa itu juga menyoal pengangkatan salah satu pejabat yang dianggap massa aksi, bertolak belakang dengan upaya bupati menciptakan pemerintahan yang bersih.

Diduga kericuhan di picu saat massa hendak masuk bertemu dengan Bupati Morotai, namun dihalangi sejumlah Satpol PP yang bertugas menjaga keamanan demonstrasi. Beruntung kericuhan itu tak melebar dan cepat diatasi petugas.

Sementara itu, Jong Morotai Menggugat menuntut agar Bupati Beny Laos mendengarkan tuntutan mereka, “sebab yang kami tuntut adalah kepentingan rakyat bukan kepentingan kelompok atau segelintir orang”, tegas Ikram salah satu orator aksi. (IP)