Beranda Maluku Utara Abas Masud Setia Merawat Pantai Ake Rica

Abas Masud Setia Merawat Pantai Ake Rica

2197
0

Gamalamanews.com – TERNATE, Ketika melintas di kawasan pantai Ake Rica, Kelurahan Rua, Pulau Ternate. Tampak laut indah di kelilingi pasir hitam yang memukau mata.

Riak ombak memecah kesunyian, pasti membius siapapun yang berada di tempat itu. Pantai Ake Rica, dulu begitu terkenal. Tempat wisata andalan warga Ternate itu kini seolah tenggelam seiring di bukanya lokasi wisata baru.

Namun keanggunan Pantai Ake Rica yang terbungkus gelombang putih disaat angin timur mulai bertiup, hamparan bebatuan di arah utara berdiri kokoh berwarna hitam pekat sisa lava yang telah membeku sebagai dinding pelindung dari hantaman gelombang yang terus menerjang, keistimewaan itulah yang menjadikan pantai itu tetap menjadi alternatif wisata yang tak lekang oleh waktu.

Dibalik keindahan pantai yang memiliki panjang kurang lebih 200 Meter itu, ada sosok pria paruh baya, Abas Masud namanya, hidup puluhan tahun di tanah kelahirannya dan kini memanfaatkan pantai, sebagai rumah keduanya. Sosok inilah yang membuat Pantai Ake Rica bersih dari sampah.

“Sudah sepuluh tahun saya disini karena tidak memiliki penghasilan ya saya manfaatkan tempat ini untuk bisa di jadikan uang”, ungkap pria yang memiliki enam cicit, delapan belas cucu, dan empat orang anak ini.

Dengan menggunakan alat yang sederhana terbuat dari besi dan kayu bekas yang dirakit sendiri, ia kemudian pergunakan alat tersebut untuk membersihkan lingkungan pantai selama hampir lebih dari 10 tahun terakhir.

Keinginannya hanya satu, demi menjaga agar pantai itu selalu terlihat indah dan bersih ketika dipandang mata.  Tanpa mengharap imbalan sepeserpun dari pengunjung,  sudah lebih dari sepuluh tahun ia membersihkan pantai ini, tak ada yang menyuruh, ia lakukan karena panggilan hati dan karena rasa cintanya terhadap pantai ini sehingga berinisiatif untukmerawatnya.

Sambil tertawa lepas pria berumur 72 tahun ini mengatakan “saya tidak merasa membersihkan pantai ini sebagai kerjaan, karna tiap kali banjir atau hujan pasti banyak tumpukan sampah yang berhamburan disini, kalau tidak dibersihkan siapa lagi yang bersihkan, tiap hari saya disini sudah saya anggap rumah kedua saya” polos ia bertutur.

Selain itu untuk menambah penghasilannya ia hanya mengharap dari usaha kecil-kecilan dari tempat duduk sewaan untuk pengunjung berukuran 15×2 meter, serta wc sederhana tak luput disediakan.Tak hanya itu, tempat parkir juga ia kelola. Tarifnya beragam, untuk tempat duduk besar 25.000, wc 2000, dan parkiran sepeda motor 2000, mobil 10.000.

Meski tak setiap hari mengeruk rejeki, namun saat ramai pengunjung, pria 72 tahun ini mengaku senang, bisa membawa pulang rejeki untuk keluarganya. (HARI)