Beranda Maluku Utara Siap Mendunia, Sultan Tidore Ajak Masyarakat Malut Cintai Produk Daerah

Siap Mendunia, Sultan Tidore Ajak Masyarakat Malut Cintai Produk Daerah

960
0
Sultan Tidore, Husain Syah

TERNATE – Bagai setumpuk emas yang berada didasar gunung, membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui keberadaannya, begitu juga kain tenun khas Tidore yang selama ratusan tahun tidak diketahui keberadaannya.

Yang Mulia Sultan Tidore H. Husain Syah kepada wartawan mengungkapkan, alhamdulilah keinginan untuk mengembangkan tenun Tidore akhirnya terwujud oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Maluku Utara (Malut).

Kepala BI Malut Dwi Tugas Waluyanto, mengakomodir anak-anak dari Tidore, kemudian diberikan pelatihan di Jepara.

“Belum sampai satu bulan mesin tenun sudah sampai di Ternate, atas bantuan dari BI dan anak-anak, baru memproduksi beberapa motif saja,” ungkap Sultan.

Lanjutnya, “Insya Allah kalau kita sudah dapat bangunan yang representatif, produk-produk ini akan lebih ditingkatkan, karena itu harapan saya kepada masyarakat Maluku Utara untuk bisa memanfaatkan produk-produk unggulan sebagai khasanah kekayaan lokal yang kita miliki saat ini”.

Terkait dengan penerapan penggunaan kain tenun Tidore yang akan di berlakukan di Kesultanan Tidore, Sultan Tidore mengaku memang sudah direncanakan tetapi bukan sebuah keharusan atau kewajibakan akan tetapi hanya berupa himbauan.

“Bukan merupakan sebuah keharusan tetapi kita memberikan himbauan, kepada masyarakat adat kesultanan Tidore, Kalau boleh, kain ini bisa dimanfaatkan dan dipakai oleh mereka dengan berbagai motif yang diinginkan bukan itu saja kepada teman-teman saya berharap kepada mereka bisa memberikan karya yang terbaik yang bisa memebuhi, selerah pasar baik lokal maupun Internasional,” jelas Sultan.

Untuk itu dengan adanya kain tenun ini diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Tidore.

Itu sangat jelas  sekali karena akan membuat lapangan kerja baru, kemudian menambah daya kreatifitas masyarakat Tidore Khususnya, untuk lebih menaruh minat kepada masalah seni dan kebudayaan karena menenun sangat membutuhkan seni, kesabaran dan talenta yang kuat.

“Hanya orang-orang yang bersabarlah yang bisa bersama dengan tenun untuk membuat produk tenun itu,” ujar Sultan.

Masih kata Sultan, “Saya kira ini adalah satu langkah baru yang harus direspon oleh masyarakat Tidore, harus membuka diri dan harus melihat ini suatu potensi yang besar yang itu bukan untuk siapa-siapa, tetapi potensi itu akan kembali meningkatkan dan memperbaiki taraf hidup mereka di perekonomian khususnya di bidang tenun”, pungkasnya. (HT)