Beranda Halmahera Barat MTQ Tingkat Kabupaten Halbar, Kecamatan Ibu Jadi Tuan Rumah

MTQ Tingkat Kabupaten Halbar, Kecamatan Ibu Jadi Tuan Rumah

926
0
Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Kabupaten Halmahera Barat tahun 2018

JAILOLO – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kabupaten Halmahera Barat tahun 2018 resmi dihelat. Ajang baca tulis kitab suci Al-Qur’an tingkat Kabupaten Halbar di Kecamatan Ibu, kali ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Pasalnya, penyelenggara MTQ yang diawali dengan pawai ta’ruf (pawai perkenalan kontingen kafilah) yang dilepas oleh Bupati Danni Missy, di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, mewajibkan peserta harus berasal dari Halbar yang dibuktikan dengan dokumen kependudukan seperti Kartu Keluarga (KK) atau KTP Halbar.

Wakil Bupati Ahmad Zakir Mando, saat membuka MTQ dengan menekan tombol serine di dampingi pejabat Forkopimda, Kakankemenag Halbar, Ketua LPTQ, dalam sambutan mengatakan, MTQ merupakan ajang seni baca tulis Al-Qur’an yang digelar berjenjang secara nasional dari daerah sampai pusat.

Pembukaan ajang seni baca tulis kitab suci ummat islam ini kata Zakir, mengingatkan dia pada acara puncak MTQ tahun 2016 silam di Lapangan Sepak Bola Payo, Kecamatan Jailolo.

Ketika itu lanjut Zakir, saat panitia mengumumkan hasil lomba, respon undangan yang hadir saat itu, biasa-biasa saja alias kurang antusias, usut punya usut, kata wakil bupati Halbar ini, ternyata peserta yang keluar sebagai juara, berasal dari luar Halbar.

“Oleh karena itu kita harus merubah kondisi itu, saya ingin anak-anak Halbar yang harus tampil sebagai juara,” terang Zakir.

Senada dengan Wabup Zakir, ketua LPTQ Halbar, Syahril Abd Radjak, mengatakan, pengalaman MTQ tingkat Provinsi selama ini, perwakilan Halbar selau kalah bersaing dengan daerah lain, hal ini disebabkan, peserta yang mewakili Halbar adalah peserta yang sudah kalah bersaing di tingkat kabupaten kota asal, lalu kemudian datang mengikuti seleksi tingkat kecamatan di Halbar, mereka-mereka ini kemudian tampil mewakili Halbar ditingkat Provinsi.

“Bagaimana Halbar bisa bersaing, sedangkan perwakilan kita itu adalah nota bene peserta yang sudah kalah di daerah asal, lebih baik kita kalah dengan putera-puteri sendiri, dari pada kita menang tapi kita memakai jasa orang lain,” tegas Syahril.

Komitmen panitia, tambah Syahril, bahwa peserta MTQ adalah putera-puteri Halbar merupakan hasil musyawarah yang disepakati bersama, sehingga tidak ada toleransi bagi kafila kecamatan memakai jasa (Qori/Qoriah) dari luar Halbar.

“Bukan kita tidak nasionalis, tapi ini lebih ke pembinaan anak-anak Halbar,” imbuhnya. (UK)