LABUHA – Sejumlah sarana dan prasaran pendidikan dan kesehatan di wilayah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) saat ini tidak terurus.
Hasil reses anggota DPRD Halsel ke sejumlah Kecamatan di Halsel menemukan banyak masalah terkait dengan pendidikan, dan salah satunya yakni Sekokah Dasar (SD) di desa Wayakuba Kecamatan Bacan Tinur Selatan Kabupaten Halsel.
Dimana sejumlah kelas pada SD Wayakuba tersebut tidak memiliki kuris dan meja sehingga siswa harus melantai saat mengikuti proses belajar mengajar.
“Kami temukan salah satu sekokah SD di Wayakuba tifak ada kuris dan meja,” ujar Gufran Mahmud, ketua Komisi II DPRD Halsel,di ruang komisi II DPRD Halsel.
Sudah begitu, lanjut Gufran, guru yang mengajar di SD tersebut semunya guru sukarela ditanbah satu guru Halsel Cerdas (GHC) namun sudah tidak lagi mengajar.
“Hanya kepala sekolah yang PNS, sementara lainnya honor lepas, bahkan guru HCL sudah tidak lagi mengajar, “jelas politsi partai Golkar itu.
Ini akibat, lanjut Gufran, dana pendidikan 20 persen, fokusnya sangat tidak jelas peruntukkannya dan tidak menyentuh pendidikan. “Ke depan, dana pendidikan harus diatas 20 persen dari APBD untuk fokus ke pendidikan,” harapnya.
Kurangnya guru PNS di sejumlah sekolah di desa, kata Gufran, akibat dari menumpuknya para guru PNS ibukota kecamatan dan ibukota Kabupaten Halsel.
Gufran meminta pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Halsel untuk dapat melihat dan mengatasi masalah ini secepatnya. untuk dapat melihat dan mengatasi masalah ini secepatnya.
Sementara Kadis Dikbud Halsel Hj Nurlaila Muhammad belum dapat di konfirmasi karena masih berada di luar daerah. (Raja)
