Beranda Maluku Utara Halteng Dominasi Tingkat Kelulusan Terendah di Malut

Halteng Dominasi Tingkat Kelulusan Terendah di Malut

985
0

TERNATE – Metode pengumuman hasil ujian nasional tahun ini berbeda, setelah pihak sekolah menerima edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang bertujuan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka pengumuman kelulusan diumumkan di Media, baik media cetak, elektronik seperti website maupun alat informasi teknologi lainnya.
Meski demikian berdasarkan pantauan media ini, justru pengumuman kelulusan tahun ini lebih ekstrime.

agaimana tidak setelah siswa mendapat hasil lelulusan, mereka justru melakukan konvoi maupun ugal-ugalan, beruntung aparat kepolisian Satlantas Polres ternate yang berjumlah kurang lebih 6 orang dengan satu unit mobil lalu membubarkan para siswa yang membuat kemacetan di sekitaran Jalan Siswa, kelurahan Takoma, Ternate Tengah.

Di Provinsi Maluku Utara sebanyak 264 siswa yang tidak lulus kebanyakan siswa yang tidak mengikuti ujian, namun ada juga siswa yang nilainya tidak memenuhi syarat sehingga tidak lulus.

Ketua panitia UN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara Zainab Tuara menyebutkan, sebanyak 138 siswa SMA / SMK yang tidak lulus tahun ini dari data dari peserta UN Pemprov sekolah yang melaksanakan ujian UNBK di Malut berjumlah 63 sekolah dengan jumlah siswa 6,753 orang.

sekolah UNBK tersebut terdiri dari SMK negeri 20 sekolah swasta 20 sekolah dengan peserta 2,997 siswa. Sedangkan UNKP sebanyak 187 sekolah dengan jumlah peserta 7,793 orang. terdiri dari SMA negeri 87 sekolah swasta 100 sekolah.

Dengan begitu maka jumlah sekolah UNBK SMA/SMK 63 sekolah dengan peserta 6,753 ditambah sekolah UNKP 187 sekolah jumlah peserta 7,793 siswa maka total sekolah 250 dengan jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti ujian tahun 2018 sebanyak 14,546 peserta di Provinsi Malut.

Menurutnya, dari jumlah peserta ujian kemudian dirinci per Kabupaten Kota yang tidak lulus terdiri dari, “Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) Julmah siswa 742 orang, yang tidak lulus hanya 1 orang peserta. Kota Tidore Kepulauan total siswa 1.397 orang yang tidak lulus 13 peserta. Kabupaten Haltim total peserta 941 siswa tidak lulus 3 orang. Kabupaten Pulau Taliabu jumlah siswa 654 orang yang tidak lulus 9 siswa. Kabupaten Halmahera Utara ( Halut ) jumah peserta 3517, tidak lulus 62 orang. Kabupaten Pulau Morotai jumlah peserta 662 tidak lulus 17 peserta. Kota Ternate data peserta ujian 3343 tidak lulus 33 siswa.
Kabupaten Halsel peserta berjumlah 3535 orang yang tidak lulus 69, kemudian Kepulauan Sula jumlah peserta 1573 siswa
17 dan Kabupaten Halbar jumlah peserta, 1678, tidak lulus 40 orang “, bebernya.

Sementara itu salah satu di Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Negeri 1 Kota Ternate pengumuman dilakukan melalui webside sehingga hasil kelulusan dapat diketahui pada malam hari setelah selesai magrib.

Kepsek SMK Negeri 1 Kota Ternate Bahrudin Marsaoly menuturkan, ada 7 orang yang tidak lulus, dimana 2 orang tidak mengikuti ujian dan 5 orang mengikuti ujian namun nilainya tidak memenuhi syarat meskipun 5 siswa ini mengikuti ujian UNBK, maupun USBN akan tetapi dari 5 orang siswa itu ada yang nilai semster tidak tuntas padahal sebelumnya pihak sekolah sudah meminta untuk memperbaiki nilai smester dengan ujian smester susulan namun siswa saja yang tidak mengikuti itu.

Menurutnya,untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan maka pengumuman melalui web side sekolah”karena kalau bakucoret kaya sebelumnya bisa mengganggu lingkungan sekitarnya”, ucapnya.

Dia berharap agar bagi siswa yang berhasil bisa menjadi panutan sehingga kedepan bisa menjadi panutan bagi siswa yang berikutnya.

Terpisah Kepsek SMA Negeri 1 menyampaikan jumlah siswa SMA negeri 1 yang mengikuti ujian 544 semuanya lulus dan pengumuman diumumkan di media cetak Malut post. pengumunan pada pukul 8.00.Wit pagi kemarin.

Bagi Ramli pengumuman melalui media agar tidak terjadi heboh seperti yang dilakukan sebelumnya meskipun baru pertama diterapkan pengumuman di media tahun ini.

“Kita berharap agar tidak terjadi hal – hal yang tidakndinginkan, “ucapnya.
Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Ramli Kamaludin menyebutkan, sebanyak 309 yang mengikuti ujian namun ada 7 orang peserta ujian yang tidak lulus dalam pengumuman kelulusan pada Rabu kemarin.

Dari ke-7 orang siswa, 2 diantaranya tidak mengikuti salah satu dari semua tahapan pelaksanaan ujian, yakni Ujian Kopetensi Kejuruan (UKK), Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) dan juga Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Sedangkan 5 lainnya, dari awal tidak mengikuti pelaksanaan ujian sama sekali, sehingga 7 orang ini tidak dianyatakan lulus.
Sehingga ini akan menjadi pelajaran bagi para siswa kelas XI (sebelas) dan X (sepuluh) menjadikan ini sebuah pelajaran, agar kedepan dapat semua mengikuti semua pelaksanaan ujian.

“Walapun nilai UN tidak menjadi standar mutlak kelulusan, namun diharapkan agar semua peserta ujian harus mengikuti semua tahapan pelasanaan UN. Karena disetiap pelaksanaan UN memiliki nilai masing-masing, mulai dari UKK, USBN dan UNBK,” tutupnya.

Hal yang sama di SMA ,Kepsek SMAN 10 Kota Ternate Taher Hayat menyebutkan, Berdasarkan hasil kesimpulan rapat terbuka dewan guru SMAN 10, ada lima orang yang dinyatakan tidak lulus atau 97,48 persen dari Jumlah 194 siswa dengan rincian 111 orang dari IPA, dan 88 dari IPS.

Stadar kelulusan kalau siswa mengikuti seluruh program dari kelas X sampai kelas XII dari lima orang yang tidak lulus, tiganya dipastikan tidak ikut ujian dan dua orang mengikuti ujian namun tidak memenuhi syarat.

Sementara itu sesuai pantauan radar Halmahera di Jalan siswa tepat pukul 14.00.Wit kemarin siswa mulai mencoret-coret seragam sekolah dengan sablon hingga kameja putih menjadi warna -warni.

Tidak hanya itu antraksi balapan motor kemudian segerombolan siswa di jalan membuat jalan siswa, macet sekitar setengah jam, dengan balapan motor tersebut membuat Polantas mengejar siswa kemudian membubarkan dan meminta pulang ke rumah.

Tak hanya sampai disitu siswa kemudian terlihat pawai motor di jalan baik dengan pasangan antara siswa putra dan putri di jalan raya. (HT)