Beranda Maluku Utara DPW Nasdem Malut Gelar Apel Siaga Nasional, Melawan Terorisme

DPW Nasdem Malut Gelar Apel Siaga Nasional, Melawan Terorisme

808
0

TERNATE – Peristiwa teror bom bunuh diri yang terjadi dibeberapa tempat di Surabaya menjadi perhatian seluruh rakyat Indonesia salah satunya Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Nasdem.

Partai Nasdem melalui surat intruksi ketua dengan nomor 040-SI/DPP-NasDem/5/2018 menginstruksikan kepada DPW, DPD sampai kepada seluruh kader NasDem untuk melakukan apel siaga nasional sebagai respon terhadap situasi kebangsaan saat ini.

Untuk itu sesuai dengan surat perintah DPP Nasdem adalah memerintahkan kepada kader NasDem diseluruh Indonesia untuk melakukan apel siaga nasional sebagai respon terhadap setuasi kebangsaan kita saat ini dimana ada situasi terjadinya aksi teror dibeberapa tempat di Indonesia,” ungkap Ketua DPW Partai Nasdem Maluku Utara, Ishak Naser kepada sujumlah wartawan usai acara apel siaga nasional yang dipusatkan di Landmark, Senin (14/5).

Menurut Ishak, instruksi apel siaga nasioanal yang dilakukan Nasdem ini merupakan upaya menyebarluaskan semangat perlawanan terhadap terorisme dan radikalisme.

Apalagi, insiden berdarah ini menyebabkan rasa takut terhadap masyarakat sehingga sebagai rasa tanggung jawab anak bangsa, patut kiranya mampu menghilangkan rasa takut itu.

“Kita tahu semua aksi teror ini menyebar rasa takut terhadap masyarakat. Sebagai tanggungjawab anak bangsa adalah itu membebaskan rasa takut dari masyarakat sehingga masyarakat bisa hidup dengan nyaman,” tegasnya.

Selain itu juga, Nasdem memberikan dukungan sepenuhnya kepada aparat intelejen untuk memberantas seluruh kelompok terorisme dan radikalisme.

“Memberikan dukungan sepenuhnya kepada upaya aparat intelejen untuk penumpas habis terorisme dan radikalisme”,ujarnya.

Tambah dia, “Dan paling penting harap kepada seluruh kader Nasdem harus bergerak meyebar luaskan semangat kebangsaan melawan radikalisme,” ucap Ishak yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Malut ini.

lanjut Ishak, Nasdem mengutuk keras tindakan yang bertentangan dengan ideologi pancasila dan UUD yang menjadi filosofi hidup masyarakat Indonesia.

“Masyarakat tidak boleh takut karena negara punya aparat yang kuat sehingga kita berikan kepercayaan kepada aparat untuk menyelesaikan masalah ini,” tutup Ishak. (HI)