TOBELO – Pesta demokrasi lima-tahunan propinsi Maluku Utara, siap untuk di helat. Berbagai persiapan dan proses pengawalan hajatan ini, mulai ramai diperbincangkan oleh berbagai kalangan, baik itu politisi, aktifis, maupun kalangan masyarakat biasa.
Di Halmahera Utara sendiri, gaung pesta demokrasi tersebut mulai menjadi tema sentral yang menarik dikaji dari diskusi di berbagai tempat.
Beberapa kalangan mulai memamerkan “argumentasi”nya terkait kegiatan yang melibatkan empat pasang calon (Paslon) yang akan berjibaku pada tanggal 27 Juni nanti.
Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Halmahera Utara juga mempunyai harapan tersendiri, soal suksesnya hajatan demokrasi tersebut. Ketua GAMKI Halut, Adrianto Koli, S.Th ketika dimintai pendapatnya tentang hal ini (Pilgub 2018) mengatakan, sepenuhnya diserahkan kepada kita masyarakat sebagai pemilih yang bisa menentukan masa depan daerah.
“Soal Pilgub, sepenuhnya hak masyarakat sebagai muara utama dari kepentingan politik ini. Bukankah, kita masyarakat yang akan memilih siapa menurut kita yang terbaik”, kata Adrianto dalam kesempatan berdiskusi dengan para awak pemburu berita.
Dia juga mengingatkan masyarakat dalam pesta demokrasi ini, untuk tidak terpengaruh dengan isu apa pun, yang dapat memecah persatuan dan kesatuan di Maluku Utara.
Sebab itu menurut pria jebolan Universitas Halmahera ini, GAMKI Halmahera Utara akan tampil terdepan dalam memberikan pencerahan persoalan bersikap politik yang profesional.
Tambah dia, semua masyarakat juga harus mampu menterjemahkan arti kalah dan yang menang, dalam setiap mengikuti perhelatan demokrasi. “Kita bisa saling berjibaku menjual visi dan misi. Tetapi kita juga harus ingat, dalam proses tersebut akan bermuara kepada ada figur yang menang dan ada juga yang kalah. Kita harus mampu menerima itu. Bukan kah kita selalu menjunjung sikap profesional masing-masing kita dalam momentum demokrasi. Sebab itu, kami GAMKI tidak akan diam, dan tetap terus memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat”, ungkap Adrianto.
Disinggung mengenai sikap jujur dari penyelenggara, Adrianto Koli menjelaskan, mereka itu (KPUD dan PANWAS) harus bisa mengayomi perannya dengan mengacu pada regulasi yang telah di atur. Secara tegas dia menyebutkan, agar penyelenggara jangan mencoba bermain api dalam Pilgub kali ini.
“Masyarakat sudah paham. Berkaca dari pengalaman yang lalu-lalu, sekarang ini penyelenggara harus mampu menjaga integritasnya dan tidak boleh bermain mata yang menguntungkan salah satu kandidat”, ujar politisi muda asal Partai Beringin Karya Halut.
“Kita akan selalu mengawal dan terus mengawal agar pesta demokrasi Maluku Utara ini bisa berlangsung jujur”, lanjut dia.
Dia juga berpesan, GAMKI Halut akan mengambil tindakan tegas jika ditemukan ada indikasi kecurangan yang terjadi. “Kami akan berkoordinasi selalu dengan pengurus GAMKI tingkat bawah untuk selalu bersama-sama mengawal proses demokrasi ini”, tegas Adrianto Koli. (Nold)
