Beranda Hukrim Peduli Generasi Muda Malut, Kapolres Ternate Buat Terobosan Hebat

Peduli Generasi Muda Malut, Kapolres Ternate Buat Terobosan Hebat

1323
0

TERNATE – Kapolres Ternate AKBP Azhari Juanda, SIK, untuk kesekiankalinya terjun langsung ke dunia pendidikan dan kali ini ke Kampus Universitas Khairun (Unkhair) Ternate guna memberikan penyuluhan menggugah “Ayo Bangkit Saya Bisa”, sebuah langkah inovatif untuk membangun karakter anak bangsa menuju generasi kuat dan bernilai dalam rangka terwujudnya Kamtibmas yang Kondusif.

Kegiatan itu juga merupakan bagian dari Program “PELITA GAMA MAITARA” yakni Polisi Peduli dan Cinta Generasi Muda Maluku Utara sebuah terobosan kreatif Polres Ternate dibawa komando Azhari Juanda lewat bidang tugas pre-emtif dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Kali ini kegiatan penyuluhan diberikan kepada Mahasiswa KUBERMAS Tematik Revolusi Mental Unkhair Tahap I Tahun Akademik 2018/2019 yang berjumlah 360 Mahasiswa/i.

Penyuluhan motivasi membangun karakter ini dilatarbelakangi oleh situasi Kamtibmas di wilayah hukum Maluku Utara yang belum sepenuhnya kondusif mengingat masih seringnya oknum masyarakat mengkomsumsi minuman keras, perkelahian dan pengeroyokan, KDRT, pencabulan, kurangnya budaya patuh dalam berlalu lintas, maupun kenakalan remaja.

Kapolres Ternate Azhari Juanda, kepada gamalamanews.com lewat rilisnya pada Rabu (18/07) menyampaikan bahwa tujuan dari penyuluhan tersebut agar adanya perubahan sikap perilaku dan terbangunnya karakter positif pada generasi muda Maluku Utara yang akan menjadi modal dasar bagi kesuksesan di masa depan.

“Titik berat dari materi penyuluhan yang disampaikan adalah membangun motivasi generasi muda agar menjadi orang sukses di masa depan, menanamkan karakter positif serta membentuk sikap perilaku generasi muda yang santun, saling menghormati, selalu bersyukur, patuh hukum serta kuat dan pantang menyerah,” jelas Kapolres.

Kapolres juga mengingatkan kepada seluruh Mahasiswa bahwa masa depan tergantung pada apa yang dilakukan hari ini, masa depan adalah milik mereka yang menyiapkannya hari ini.

“Bukan tugas kita untuk merubah dunia ini, tapi masing-masing kita punya kewajiban untuk mengajak diri sendiri dan orang lain untuk berpikir baik, berucap baik dan berbuat baik dengan cara-cara yang baik serta penuh kesabaran. Semua orang punya masalah, yang membedakannya adalah bagaimana orang tersebut menyikapi dan menghadapi masalah yang menerpa dirinya. Sekecil atau sebesar apapun masalah yang kita hadapi, kita harus bisa bangkit. Kecendrungan kita jika ditimpa masalah adalah lebih sering menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan yang Maha Kuasa,” ungkap Kapolres.

Oleh sebab itu, tambah Kapolres, sebelum kita menyalahkan apa dan siapa maka perlu kiranya kita melihat kisah hidup orang-orang yang lebih susah dari kita tapi mereka berhasil menjadi orang yang sukses. Kita perlu belajar dari kisah hidup mereka. Sebagai contoh, Kapolres mengangkat kisah hidup Nick Vujinic yang fenomenal.

“Seorang yang terlahir tanpa tangan dan hanya memiliki kaki yang sangat kecil untuk berdiri. Tapi sekarang, dia sudah sukses menjadi motivator dan pembicara tingkat internasional. Yang membuat seorang Nick tetap bertahan dan sukses hingga saat ini adalah: HARAPAN, selama masih ada harapan maka selama itu pula kita akan berjuang,” kisahnya.

Kapolres pada kesempatan itu juga memberikan beberapa tips yang dapat memunculkan harapan dalam diri para Mahasiswa. Pertama adalah dengan Merubah Paradigma. Dimana hal itu sangat penting karena Paradigma mampu mempengaruhi Pikiran seseorang (positif atau negatif), Pikiran kemudian akan menjadi tindakan, dari tindakan akan menjadi kebiasaan, kebiasaan akan melahirkan budaya dan budaya akan membentuk karakter.

Kedua adalah kita harus fokus pada tujuan hidup kita, oleh sebab itu buatlah tujuan pasti dalam hidup anda, fokus dengan tujuan hidup tersebut, jangan salah bergaul, dan harus mampu mengelola gaya hidup.

Dan ketiga adalah hidup meruakan pilihan, ingatlah bahwa hidup itu tergantung kita karena dunia tidak akan menangis kalau kita gagal, juga tidak akan tertawa kalau kita sukses, maka jangan pernah bergantung dengan orang lain.

Ciptakan motivasi dalam diri kita sendiri, karena motivator yang baik dan hebat adalah diri anda sendiri. Ibarat naik sepeda, kita harus tetap mengayuh agar kita tidak jatuh, atau seperti naik sampan dimana kita harus tetap mendayung agar kita tidak hanyut bahkan tenggelam.

Dikesempatan itu pula Kapolres menjelaskan tentang fakta-fakta sukses, bahwa sukses itu tidak berkaitan dengan usia, sukses itu tidak berkaitan dengan warna kulit, bangsa, keturunan dan agama, sukses itu tidak berkaitan dengan (cacat) fisik, sukses itu tidak berkaitan dengan tingkat pendidikan, dan sukses itu tidak berkaitan dengan latar belakang keluarga (kaya/miskin).

Namun ada hal-hal yang dapat kita tiru dari orang-orang sukses yaitu karakter-karakter positif yang ada dalam diri mereka yakni kedisiplinan, kejujuran, konsistensi, komitmen, tanggung jawab dan integritas. Karakter positif hanya akan terbentuk melalui kebiasaan yang berulang dan tahap awal yang paling berperan dalam pembentukan karakter adalah kemampuan mengelola kecerdasan emosional dan spiritual.

Untuk itu, Kapolres mengajak melihat sekeliling kita, lihatlah dunia sekeliling kita, sungguh rahmat begitu melimpah, sungguh lebih dari cukup untuk bersyukur.

“Tuhan telah memberi semua yang kita perlukan, tubuh yang sehat, keluarga, sahabat, sekolah, rejeki yang cukup. Oleh sebab itu mari bersyukur lebih banyak, mengeluh lebih sedikit, saling memberi semangat, bergandeng tangan, itulah hidup yang penuh berkah. Sadari bahwa Tuhan Yang Maha Sempurna telah memberikan anugrah kepada kita kesempurnaan untuk menjalani hidup, syukurilah dan peliharalah serta manfaatkan untuk membantu sesama. Marilah selalu bersyukur sebab dengan bersyukur kita akan merasa makmur dan bahagia,” tutur Kapolres.

Dalam materi penyuluhannya, Kapolres juga menggambarkan bahwa perbedaan antara negara maju dengan negara yang belum maju bukan terletak pada kekayaan sumber daya alam, luas wilayah, umur suatu negara melainkan terletak pada sikap perilaku masyarakatnya (kulitas SDM).

Pesan terakhir dari Kapolres adalah jagalah pikiranmu karena akan menjadi kata-katamu, jagalah kata-katamu karena akan menjadi sifatmu, jagalah sifatmu karena akan menjadi sikapmu dan jagalah sikapmu karena akan menjadi nasibmu. Ingatlah bahwa tidak ada yang akan berubah dalam kehidupan seseorang dengan sikap yang tidak berubah. Ayo kita berubah, mulai dari diri sendiri, dari yang kecil dan dari sekarang juga. Salam Perubahan untuk Generasi Muda Maluku Utara dan Indonesia yang Lebih Baik. “Ayo Bangkit, Saya Bisa”. (SS)