TOBELO – Lokasi baru di pasar Wosia kecamatan Tobelo Tengah, dikeluhkan oleh puluhan pedagang. Mereka dengan tegas menolak untuk dipindahkan ke lokasi tersebut.
Pasalnya, lokasi tersebut belum tersedia akses yang memadai. “Jalan belum ada, semua tanah penuh dengan rawa. Selain itu, fasilitas air dan listrik juga belum tersedia. Kalau demikian, kami para pedagang enggan untuk pindah ke lokasi itu”, ungkap Petrus Eko Purwanto, salah satu pedagang yang menempati pasar Wosia.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Halmahera Utara, Janlis G Kitong yang turun langsung menyambangi para pedagang, Sabtu (08/09) kemarin mengatakan, dirinya secepat mungkin akan berkomunikasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagang (Perindag).
Bagi politisi partai Demokrat ini, pembangunan pasar rampung dengan semua fasilitasnya, barulah kemudian pedagang diperbolehkan untuk pindah. “Secepat mungkin, saya akan berkomunikasi dengan Perindag. Sementara ini, kalian (para pedagang) bertahan dulu, sampai menunggu fasilitas penunjang yang lain tersedia”, kata Janlis.
Sekedar diketahui, masalah ini menyeruak mmembangkitkan emosi pedagang, setelah Disperindag mengeluarkan surat bernomor 511.2/HU/2018 yang mengharuskan pedagang mengosongkan lokasi lama dan menempati lokasi yang baru, dengan sebuah konsukuensi tegas, jika tidak mengindahkan, akan di tindak secara tegas. (Enol)
