Beranda Hukrim Ini Kata BNNK Morotai, Soal Dugaan Kasus Pengguna Lem Aibon  

Ini Kata BNNK Morotai, Soal Dugaan Kasus Pengguna Lem Aibon  

900
0

MOROTAI – Nampaknya kinerja Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pulau Morotai di pertanyaan. Pasalnya, kasus dugaan pengguna lem aibon saat ini sudah marak di tingkat para pelajar, namun BNN sendiri belum merespon.

Bagaimana tidak, hasil laporan dari masyarakat sejak tanggal 27 Oktober lalu soal kasus penguna lem aibon, yang didiga dilakukan oleh para pelajar sebanyak 7 orang di Bere-bere kecamatan Morotai Utara (Morut) itu sampai saat ini BNN sendiri belum sama sekali bergerak untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

”Padahal laporan dari masyarakat itu di sertakan dengan nama-nama penguna (Pelajar) di Bere-bere. Namun, yang anehnya laporan itu sudah di terima oleh BNN setempat tetapi belum di tindaklanjuti,” ucap salah satu warga Bere-bere yang menolak namanya di beritakan.

Sementara, Kepala BNNK Pulau Morotai, AKBP Ahmad Indris, saat dikonfirmasi wartawan diruang kerjanya, Selasa (7/11) mengakui bahwa, terkait dengan laporan dari masyarakat soal penguna lem aibon yang dilakukan oleh para pelajar sebanyak 7 di Bere-bere itu, memang ada. “Dan kami berencana dalam minggu ini akan turun kemudian melakukan sosiasasi dilingkungan warga dan di sekolah setempa, kemudian melakukan penjangkauan dan rehabilitasi terhadap ke 7 orang pelajar,” akunya.

Menurutnya, ”Masalah ini bukan cuman tanggung jawab kami, tetapi masalah ini juga menjadi tanggung jawab pihak tua mereka, sehingga mereka bisa mengawasi anak-anak mereka. Karena para pelajar kalau sampai mengunakan barang ini, maka tentunya kurang pengawasan dari orang mereka, dan anak-anak mereka sampai larut malam belum pulang rumah juga mereka tidak cari,” tuturnya.

Lanjut dia, ”Sosialisasi yang kami lakukan itu bukan hanya di kecamatan Morut, tetapi sebelumnya kami sudah lakukan di beberapa sekolah kecamatan yang berbeda, yakni SMP Negeri 14 Desa Falila kecamatan Morsel, SMP Negeri 12 dan SMK Negeri III Desa Cucumare kecamatan Morselbar, dan SMK N 1 Desa Sangowo kecamatan Mortim,” terangnya.

Untuk mengantisipasi masalah penguna lem aibon, kata Ahmat, pihaknya berencana akan melakukan koordinasi dengan Polres setempat untuk melakukan sidak di pusat pertokoaan yang ada di Kota Daruba.

”Jadi masalah ini kami (BNNK) sendiri tidak tinggal diam, dan akan terus melakukan sosiasasi desa dan sekolah-sekolah yang ada di Pulau Morotai. Karena program ini kami lakukan setiap tahun,” katanya. (Ical)