Beranda Maluku Utara Wali Kota Ternate Serahkan Insentif kepada Imam Masjid dan Guru Agama

Wali Kota Ternate Serahkan Insentif kepada Imam Masjid dan Guru Agama

537
0
Wali Kota Ternate, H Burhan Abdurahman saat menyerahkan insentif kepada sejumlah imam masjid dan guru agama non PNS di Aula Kantor Wali Kota pada Jumat (15/03).

TERNATE – Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman membuka acara penyaluran insentif imam, wakil imam masjid dan musallah non PNS se-Kota Ternate di Aula Kantor Wali Kota Ternate, Jumat (15/3).

Wali Kota mengatakan, Baznas memberikan insentif kepada imam, wakil imam masjid, dan guru mengaji atau guru agama. Dan Anggaran penerimaan iInsentif ini bersumber dari pengumpulan zakat di 24 masjid di Kota Ternate yang mencapai 1 miliar lebih dan juga dari masyarakat yang bersedekah.

Namun, insentif yang diterima hanya satu tahun 2 kali, karena pemerintah kota juga memberikan insentif saat bulan puasa. Maka dari itu, organisasi masjid di Kota Ternate harus mengetahui perangkat struktur organisasi.

“Ini dilakukan agar bisa membangun visi misi Ternate agamais. Supaya para imam terus menghimbau kepada masyarakat, karena banyak anak muda kebanyakan duduk di leger saat waktu sholat. Maka dari itu, dengan kehadiran para Imam Masjid dan Tokoh agama, bisa menyelesaikan masalah ini ke depan,” ungkapnya.

Wali Kota berharap, dibutuhkan sosialisasi kepada anak-anak SD dan anak muda agar bisa teratasi dengan baik. Tapi, kesedaran zakat yang disumbang oleh masyarakat di Ternate sangat tinggi.

Maka dari itu, penghasilan dari zakat tersebut harus diberikan kepada orang yang tidak mampu. Sebab, sudah diatur dalam agama bahwa harus dilaksanakan. “Saya salut dengan kinerja Baznas. Buktinya, di Tahun 2017 Baznas mengumpulkan anggaran sebesar Rp.2 miliar dan di Tahun 2019 Baznas targetkan Rp. 3 miliar,” katanya.

Wali Kota juga mengharapkan, guru agama harus meningkatkan nilai agama terhadap anak SD agar mereka bisa mengetahui ajaran agama yang didapatkan oleh gurunya.

“Kalau anak diajarkan dari kecil pastinya sudah terbiasa sampai dewasa, karena ia sudah ketahui sebelumnya saat diajarkan oleh guru agama maupun orang tua,” tandasnya. (AC)