Beranda Maluku Utara Hari Pertama Masuk Kerja Setelah Cuti Lebaran, Kehadiran ASN di Tikep 93...

Hari Pertama Masuk Kerja Setelah Cuti Lebaran, Kehadiran ASN di Tikep 93 Persen

611
0

TIDORE KEPULAUAN – Sesuai instruksi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (PAN-RB) nomor : B/26/M.SM.00.01/2019 tentang Laporan Hasil Pemantauan Kehadiran Aparatur Negara Sesudah Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1440 H dalam rangka penegakan disiplin Aparatur Negara dan Optimalisasi pelayanan publik setelah pelaksanaan Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1440 H, maka setiap instansi pemerintah melakukan pemantauan kehadiran Aparatur Sipil Negara sesudah cuti bersama yakni pada tanggal 10 Juni 2019 dan melaporkan hasilnya kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (PAN-RB) pada hari yang sama.

Atas instruksi tersebut, Wali Kota Tidore Kepulauan Capt. H. Ali Ibrahim menindaklanjuti dengan melakukan apel gabungan bersama Wakil Wali Kota Muhammad Sinen, Sekretaris Daerah Asrul Sani Soleman, Staf Ahli, Asisten Sekda, Pimpinan OPD dan seluruh pegawai lingkup Kota Tidore Kepulauan di Aula Nuku Kantor Walikota, Senin (10/6) pagi yang dirangkaikan dengan Upacara Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2019.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Dr.Ir. Siti Nurbaya, MSc, dalam sambutannya yang dibacakan Wali Kota, H. Ali Ibrahim saat apel gabungan mengatakan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini ditandai dengan peringatan dari World Health Organization (WHO) tentang salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia yaitu polusi udara.

”Selain upaya-upaya yang sudah ada, pemerintah juga melakukan pengendalian polusi udara, antara lain dengan penerapan penggunaan bahan bakar bersih dengan bahan bakar setara standar Euro 4. Untuk memastikan polusi udara terpantau dengan baik, sejak tahun 2015 telah dibangun sistem pemantauan kualitas udara kontinyu pada sebanyak 26 stasiun pemantauan dan terhubung dengan 44 stasiun yang sudah ada. Pemerintah terus berupaya untuk memasang sistem pemantauan paling sedikit satu stasiun di kota-kota berpenduduk lebih dari 100.000 jiwa. Sehingga informasi kualitas udara akan semakin mudahdiakses dan jadi lebih lengkap”, jelasnya.

Dikatakannya bahwa upaya pengendalian polusi udara perlu diimbangi dengan gerakan menanam pohon untuk menambah kapasitas reduksi polusi udara. Kementerian  Lingkungan Hidup dan Kehutanan menargetkan penanaman pohon seluas 207.000 hektar pada tahun 2019 ini dan terfokus pada 15 DAS prioritas, 15 danau prioritas, 65 dam/bendungan dan daerah-daerah rawan bencana.  Gerakan ini akan memberikan dampak yang lebih besar dengan target menanam dan memelihara 25 pohon seumur hidup. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung program 25 tahun seumur hidup dalam rangka menjaga kualitas udara, air, tanah serta ekosistem di bumi ini.

“Kita harus terus meneguhkan niat untuk menjaga lingkungan. Niat ini tentu menjadi lebih bermakna lagi, karena kita lakukan pada saat kita menyelesaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadan dan sedang menjalin silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H. Ini juga menjadi lambang perjuangan untuk memperbaiki lingkungan merupakan ibadah yang memiliki banyak tantangan dan hanya bisa dilakukan dengan memperkuat silaturahmi dan partisipasi dari seluruh komponen masyarakat”, ujarnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tidore Kepulauan, jumlah presentase kehadiran ASN pada apel gabungan tanggal 10 Juni 2019 mencapai 93 persen. (Hms/SS)