Beranda Maluku Utara Terkait Pemberitaan Pemukulan Warga di Kantor Wali Kota Tikep, Begini Klarifikasi Wawali

Terkait Pemberitaan Pemukulan Warga di Kantor Wali Kota Tikep, Begini Klarifikasi Wawali

1450
0
Suasana jumpa pers Wakil Wali Kota Tidore dengan awak media.

TIDORE KEPULAUAN – Menyikapi pemberitaan di sejumlah media massa yang menginformasikan bahwa telah terjadi aksi kekerasan yang dilakukan oleh Wakil Wali Kota bersama sejumlah pegawai terhadap seorang tamu yang bernama Aprima Tampubolon di Kantor Walikota Tidore Kepulauan, Selasa (9/7) kemarin, Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, mengundang awak media untuk melakukan klarifikasi terhadap pemberitaan tersebut.

Di hadapan para awak media, Rabu (10/7), Muhammad Sinen mengawali klarifikasi ini dengan menyampaikan kekecewaannya karena pemberitaan terkait peristiwa yang terjadi di lantai dua Kantor Walikota pada Selasa kemarin sangat tidak berimbang. Ia menyayangkan karena berita tersebut dimuat tanpa terlebih dahulu meminta klarifikasi kepada dirinya. Sehingga membentuk opini yang sangat menyudutkan dirinya.

Akhirnya berita yang beredar di tengah-tengah masyarakat adalah pak wakil wali kota pukul masyarakat yang tengah menyampaikan aspirasi, padahal belum tentu yang bersangkutan menyebutkan wakil Wali Kota melakukan aksi pemukulan, tetapi berita yang tertulis menyebutkan wakil walikota memukul warga yang beraspirasi di Kantor Wali Kota, khususnya di beberapa media online yang memuat itu. Menurutnya, jelas sangat merugikan dirinya.

Ia mengatakan, sangat tidak mungkin seorang wakil Wali Kota melakukan tindakan kekerasan terhadap warga yang sedang menyampaikan persoalan kemasyarakatan. “Secara pribadi saya bukan tipe orang seperti itu. Sebagai seorang politisi saya mungkin agak keras, tetapi dalam kapasitas sebagai wakil Wali Kota saya sadar benar bahwa saya adalah pelayan rakyat, sangat tidak mungkin saya melakukan tindakan-tindakan yang seperti di muat di beberapa media massa terkait pemberitaan tersebut,” jelas Ayah Erik,  sapaan akrab Wakil Wali Kota.

Muhammad Sinen menegaskan bahwa pada kejadian kemarin, “Sangat banyak saksi yang melihat kejadiannya, bahkan ada juga rekaman CCTV yang nanti diperlihatkan bagaimana gerakan saya saat berhadapan dengan saudara Aprima Tampubolon, bahkan seharusnya ia bersyukur karena segera ditengahi dan diamankan oleh sejumlah ASN karena aksinya yang memicu kemarahan para pegawai dan tamu yang akan menemui Wali Kota dan Wakil Wali Kota,” jelasnya.

Muhammad Senin juga menjelaskan secara rinci kronologis “insiden keributan” Selasa kemarin yang bermula dari kedatangan yang bersangkutan bersama seorang anak kecil di ruang kerja Wali Kota, tapi sementara itu Wali Kota juga sedang menerima tamu lain. Yang bersangkutan memaksa masuk tetapi dikeluarkan oleh ajudan dari ruang tunggu karena sebelumnya telah terjadi adu mulut diantara keduanya. Yang bersangkutan juga berteriak dengan kalimat. “Eh Wali Kota dan wakil Wali Kota digaji dengan uang rakyat”, itu dikatakan yang bersangkutan di ruang tunggu dalam. Akhirnya ia didorong keluar.

Muhammad Senin menambahkan setelah dirinya selesai melakukan rapat di ruang wakil walikota bersama Kepala BPBD, Iqbal Japono kemudian Ajudan Wakil Wali Kota menyampaikan bahwa ada warga yang datang lapor masalah banjir. Setelah itu Iqbal Japono duduk bersama yang bersangkutan untuk mendengarkan masalahnya, tetapi yang bersangkutan berbicara dengan nada tinggi bahwa dirinya sudah datang ke kantor BPBD untuk melaporkan masalah banjir tetapi tidak melihat Iqbal. Iqbal Japono menjawab bahwa ia baru selesai rapat bersama Wakil Walikota.

Muhammad Sinen melanjutkan bahwa dirinya kemudian bertanya ada masalah apa, tetapi yang bersangkutan menjawab dengan kasar “Eh ngana dudu disini” sambil tunjuk ke muka saya. Kata Muhammad Senin. “Saya kembali tanya ada masalah apa”, tapi yang bersangkutan menjawab kasar dengan kata yang sama. “Eh ngana dudu disini” sambil tunjuk kursi disampingnya. Melihat hal tersebut Iqbal Japono bilang “Eh itu wakil wali kota”, tetapi yang bersangkutan menjawab “Persetan”. Mendengar hal ini saya cuma tersenyum. “Saya bertanya ngana tinggal dimana, dia bilang dari Dokiri dan asli dari Sumatera,” cetusnya.

Setelah itu Iqbal bertanya ngana tara kenal ini wakil walikota? yang bersangkutan menjawab kasar “saya tara kenal” kemudian dilanjutkan dengan kalimat “Ngoni pe gaji samua torang ini yang bayar”. Iqbal Japono menjawab “Ngana ini tara sopan di Wakil Wali Kota ngana bicara bagitu” yang bersangkutan kemudian naik pitam dan berteriak kepada Iqbal Japono “Kong ngana mau apa”, Iqbal jawab “Ngana tara boleh bagitu”. Melihat hal seperti ini, para tamu bersama Satpol PP dan sejumlah Kepala Dinas yang berada di sekitar lokasi mendatangi yang bersangkutan.

Melihat hal tersebut Ajudan Wali Kota kemudian mengamankan yang bersangkutan dan kemudian melarikannya ke dalam mobil untuk menghindari sejumlah ASN yang tak terima atas kelakuan yang bersangkutan.

“Terus kenapa tiba-tiba muncul berita Wakil Wali Kota pukul orang, ini kan aneh,” kata Muhammad Sinen.

Menurut Ayah, sapaan akrab Muhamamd Sinen, apa yang disampaikan oleh yang bersangkutan sangat merugikan dirinya. Apalagi kata Ayah, ada momentum di tahun 2020 mendatang.

“Oleh karena itu saya minta maaf kepada teman-teman pers jangan sampai berita ini ada boncengan-boncengan dari pihak tertentu. Saya minta kepada para awak media untuk membantu mengklarifikasi persoalan sebenarnya. Bahwa sesungguhnya apa yang disampaikan oleh yang bersangkutan di media tidak seperti apa yang terjadi sebenarnya,” pungkas Ayah.

“Terkait pengaduan yang bersangkutan di pihak kepolisian, saya sangat siap menjawab yang penting pemberitaan oleh media massa terkait masalah ini harus seimbang. Saya sampaikan dihadapan rekan-rekan media bahwa Muhammad Senin yang sekarang dan Muhammad Senin yang beberapa puluh tahun lalu sangat berbeda. Setelah memikul amanah sebagai wakil Wali Kota, sangat tidak mungkin peristiwa pemukulan itu bisa terjadi. Dan apa yang diberitakan sebelumnya di sejumlah media bahwa Wakil Wali Kota pukul itu sangat tidak benar,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, Kepala Bagian Humas, Asis Hadad juga mengklarifikasi informasi bahwa Wali Kota menyaksikan pemukulan dan hanya diam tanpa melerai. Itu tidak benar, sama sekali tidak benar kalau pas kejadian Wali Kota berada di sekitar situ. Yang benar adalah Wali Kota keluar dari ruangan ketika mendengar keributan dan ketika tiba di lokasi kejadian yang bersangkutan diamankan oleh Ajudan bersama sejumlah ASN dan dibawa turun dari lantai dua. Wali Kota hanya menyaksikan yang bersangkutan dilarikan ajudan dari kemarahan para ASN di Kantor Wali Kota, “Jadi tidak ada interaksi Wali Kota dengan persitiwa tersebut,” kata Asis.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Kepala BPBD, Iqbal Japono, Kepala Bagian Humas Asis Hadad, Kepala Bagian Hukum dan HAM, Bonita Manggis dan Tim Hukum Pemkot Tikep, Abdul Kadir Bubu bersama sejumlah Awak Media baik media cetak maupun media elektronik. (Hms/SS)