Gamalamanews.com – Para ahli dan organisasi mendidik masyarakat tentang efek ganja dengan semangat baru, karena sekarang ada banyak argumen dan desakan agar negara mempertimbangkan untuk melegalkannya. Forbes melaporkan, ganja menimbulkan berbagai efek samping seperti agitasi, kegelisahan, detak jantung dan tekanan darah meningkat, serta kejang.
Tapi apakah ganja, dengan berbagai bentuknya, juga memengaruhi otak? Sebuah studi pada 2012 menyatakan dengan tegas, bahwa penggunaan ganja berat menyebabkan kerusakan memori otak dan kapasitas belajar. THC, bahan utama ganja dapat menempel pada reseptor cannabinoid di seluruh tubuh, termasuk di otak yang merupakan tempat reseptor kata berkepadatan tinggi.
Hippocampus – wilayah otak yang bertanggung jawab untuk penyimpanan memori merupakan salah satu wilayah dengan kepadatan tinggi, sehingga tidak heran jika penelitian menunjukkan penggunaan ganja dapat merusak memori.
Daerah kepadatan tinggi lain adalah korteks serebral, yang juga berperan dalam pengaturan memori,kemampuan berpikir, kesadaran dan persepsi.
Ketika THC melekat pada banyak reseptor di wilayah ini, pengguna ganja bisa mengalami gangguan kesadaran, delusi dan halusinasi. Efek ganja juga akan dirasakan oleh batang otak. Batang otak mengendalikan fungsi dasar tubuh, termasuk refleks muntah, tekanan darah, denyut jantung, sensasi nyeri, serta otot dan gerakan.
Pada saat yang sama dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, juga dapat mengurangi rasa sakit dan mual. Pada batang otak, ganja juga menimbulkan sensasi prorekreasi dan inilah yang kebanyakan dicari oleh para penggunanya.(Kpc)