Gamalamanews.com – Serangan jantung ternyata sering tak disadari. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Ismoyo Sunu mengatakan, serangan jantung umumnya adalah rasa tidak nyaman di dada.
“Orang suka keliru, disangka masuk angin. Pada serangan jantung, nyeri biasanya di belakang tulang dada,” kata Ismoyo dalam diskusi Peringatan Hari jantung Sedunia di Jakarta belum lama ini.
Untuk memastikan nyeri dada karena serangan jantung atau bukan, bisa mengetesnya dengan cara tarik napas dalam-dalam. Menurut Ismoyo, jika rasa nyeri memburuk saat menarik napas dalam, berarti yang bermasalah adalah paru-paru, bukan serangan jantung.
Selain itu, nyeri di dada pada serangan jantung tidak hanya di satu titik, melainkan terasa meluas di dada. Umumnya rasa nyeri disertai keringat dingin.
Adapun gejala serangan jantung yang khas adalah rasa nyeri di dada yang menjalar hingga ke lengan, leher, dan seperti tercekik. Mual atau rasa tidak nyaman di perut seperti sakit mag juga merupakan serangan jantung yang sering diabaikan
Ismoyo mengungkapkan, ada tiga tipe serangan jantung, yaitu angina pektoris, nonstemi, dan stemi. Ketiganya memiliki gejala yang sama. Namun, untuk pada kasus angina pektoris dan nonstemi belum diperlukan pengobatan agresif seperti pemasang ring atau balon.
“Oleh orang awam disebut serangan jantung ringan, sedang, dan berat. Ketiga tipe ini bisa menyebabkan kematian,” kata Ismoyo.
Jadi, meskipun gejalanya terasa ringan, lebih baik segera periksa ke dokter. Apalagi jika memiliki faktor risiko penyakit jantung koroner, seperti merokok, kegemukan, tekanan darah tinggi, dan riwayat keluarga. (Kpc)