GN-Weda, Bakal Calon (Balon) Bupati Halmahera Tengah (Halteng) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2017, Mutiara Al Yasin menanggapi isu miring yang dialamatkan kepadanya dengan santai.
Ditulis pada salah satu harian surat kabar lokal, edisi Sabtu 8 Oktober 2016 terkait ijazah palsu. Menurut Mutiara isu tersebut merupakan isu murahan yang dilakukan oleh lawan Politiknya.
Selain itu, kata Umi sapaan akrabnya, isu tersebut dianggap sebagai kampanye hitam sehingga dirinya menentang dengan menyerukan agar berpolitik dengan jantan bukan dengan cara memfitnah dan menyudutkan.
“Itu isu murahan, dan kampanye hitam yang sengaja dilakukan lawan politik saya, jadi saya sampaikan kalau mau berpolitik harus jantan jangan memfitnah,” ujar politisi PDIP ini.
Mutiara menambahkan, terkait tuduhan tentang ijazah palsu tersebut dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada penyelenggara dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Panwaslu Kabupaten Halmahera Tengah.
”Saya kira itu urusan penyelenggara. Toh, ada juga tahapan dalam verifikasi, sehingga semuanya saya serahkan kepada penyelenggara,” katanya dengan nada santai.
Selain itu lanjut Milove Halteng itu, dirinya sudah tiga kali terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Halteng, sehingga mustahil bila ijazah palsu. “Saya sudah tiga kali jadi DPRD. Mana mungkin apa yang mereka bilang itu benar, ini naïf,” kata Mutiara.
Mutiara juga menghimbau agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu murahan serta kampanye hitam. Itu merupakan ciri Demokrasi yang kotor. Bahkan dirinya optimis dengan isu miring tersebut elektabilitas dan popularitasnya semakin meningkat
”Mereka yang buat isu saya yang untung karena elektabilitas saya meningkat,” tandasnya.(And)