Beranda Hukrim Redam Konflik “Tomang” Kapolda Malut Kerahkan Polisi Bersenjata

Redam Konflik “Tomang” Kapolda Malut Kerahkan Polisi Bersenjata

791
0
Kapolda Maluku utara Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto

GN, TERNATE – Tawuran   yang melibatkan dua kelompok pemuda di Kelurahan Toboko dan Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Kota Ternate Selatan,  Provinsi Maluku Utara, sudah sering terjadi bahkan dalam beberapa minggu ini saja sudah terjadi kurang lebih  10 kali bentrokan, hal ini membuat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Utara, Brigjen Pol Tugas Dwi Aprianto, mengambil tindakan tegas dan berjanji akan menyudahi pertikaian yang tak ada habisnya itu.

Saat di temui di Mapolres Ternate, Kapolda mengatakan aparat tidak boleh kalah dengan preman yang membuat keonaran dikelurahan tersebut, “Kita akan usut siapa saja yang membuat keonaran dan menggunakan senjata tajam dalam pertikaian itu, akan Kita tangkap dan proses,” ujarnya.

Kapolda menyebutkan, polisi harus tegas dalam menghadapi masalah ini karena sangat mengganggu situasi kamtibmas warga Kota Ternate, sehingga perlu dilakukan tindakan tegas yang membuat kedua belah pihak jera dan tidak mengulangi perbuatannya. “Tindakan tegas itu akan Kita ambil ketika situasi dan kondisi yang mengharuskan untuk mengambil tindakan tegas,” lanjutnya.

Jendral bintang satu ini juga menyampaikan bahwa pasukannya yang sudah dipersenjatai akan melakukan tindakan tegas sesuai dengan prosedur tindakan yang sudah ditetapkan (Protap) dalam menghadapi konflik. “Aparat yang dilengkapi senjata itu bukan untuk menembak burung tapi menembak manusia sehingga dalam situasi dan kondisi tertentu akan Kita gunakan”, kata Kapolda.

Ia  juga berharap agar masyarakat di Toboko, dan Mangga Dua yang sering bertikai agar segera menghentikan aksinya, ia juga mengajak pemerintah dan semua stakeholders agar bersama-sama menyelesaikan masalah ini.

 

Sementara itu,  sekitar 200 personil baik dari Dalmas Polres Ternate dan Brimob Polda Maluku utara, malam ini akan  di siagakan di perbatasan dua kelurahan tersebut, untuk mengantisipasi pecahnya bentrokan lanjutan. (HI)