GN-Weda, Ketua Tim Pemenangan Mutiara-Berkah, Asrul Alting mengaku optimis pasangan calon Muttiara T. Yasin dan Kabir Hi. Kahar tetap diakomodir kembali dan diloloskan dalam bursa pencalonan bupati dan wakil bupati Halmahera Tengah 2017-2022. Meski sebelumnya, dalam penetapan yang dilakukan oleh KPUD Halmahera Tengah pada Senin kemarin menggugurkan pasangan tersebut.
Hal ini dikatakan asrul menyusul munculnya statemen salah satu anggota KPUD Halmahera Tengah Sri Dewi Nurlaila, yang menyatakan keheranannya atas keputusan tersebut. Sebab menurut Sri beradasarkan hasil verifikasi yang dilakukannya, ijazah Muttiara tidak ada masalah sebagaimana opini yang berkembang belakangan di media massa.
Menurut Asrul, meski pasangan Muttiara-Berkah diterpa masalah ijazah dan didzalimi KPUD, tetapi tidak sedikitpun menyurutkan langkah para pendukung dan simpatisan Muttiara-Berkah. Pihaknya akan terus mengkonsolidir dan memperjuangkan agar kandidat yang diusung PDI Perjuangan dan PBB dapat diakomodir kembali dalam bursa pencalonan bupati dan wakil bupati Halmahera Tengah periode 2017-2022 mendatang.
Asrul menambahkan derasnya dukungan yang terus mengalir saat para pendukung Muttiara-Berkah melakukan aksi damai di halaman kantor KPUD sejak Selasa hingga Rabu ini, adalah bentuk ekpresi kecintaan dan dukungan yang tidak dapat dibendung oleh siapapun.
“Sejak kemarin (Selasa-red) para pendukung terus berdatangan dari berbagai kecamatan di Kota Weda. Kehadiran mereka di Kota Weda adalah untuk menunjukkan ekspresi ketidakpuasan atas keputusan KPUD, yang nyata-nyata telah mencederai asas hukum dan tatanan demokrasi yang tengah berlangsung di Halmahera Tengah ini,” terangnya.
Karenanya, Asrul berharap agar dalam proses gugatan yang sudah disampaikan oleh tim hukum Muttiara-Berkah kepada Panwaslih Halmahera Tengah, bisa mendapatkan perlakuan yang seadil-adilnya. Sehingga keputusan itu tidak menimbulkan keadaan yang bisa memicu kegaduhan politik ditengah masyarakat.
“Yang pasti kami sangat menghargai dan menghormati proses dan mekanisme hukum yang saat ini tengah dilakukan oleh teman-teman komisioner Panwaslih Halmahera Tengah. Akan tetapi kami berharap dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Panwaslih dapat melaksanakannya secara independen agar tidak mudah diintervensi oleh siapapun. Sehingga dengan demikian tidak akan menimbulkan kecurigaan dan “dusta diantara kita”, beber Asrul yang juga ketua komisi satu ini. (rilis)