GN-Ternate, Kerja bakti sadar sampah, Minggu pagi (15/1/17) dilakukan oleh berbagai komunitas peduli sampah yang difasilitasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate dibantu TNI/Polri serta pihak Kelurahan,sejumlah Organisasi Masyarakat dan warga setempat. Dengan tema Gebyar Bersih Pesisir kerja bakti berlangsung di Kelurahan Makassar Timur, Ternate Tengah.
Kurang lebih 300 relawan turun langsung untuk mengais sampah yang ada di jalan, selokan maupun pekarangan rumah warga,seperti kayu, botol air mineral dan sampah rumah tangga lainnya.
Kawasan tersebut merupakan salah satu dari 13 kawasan yang ada di Ternate yang masuk dalam program Kota Tanpa Kumuh dari Kementrian PU PERA.
Walikota Ternate, Burhan Abdurahman yang ikut dalam kerja bakti tersebut mengatakan, kegiatan ini sangat bagus karena sejalan dengan program Pemkot yang telah dicanangkan beberapa waktu lalu.
“Jadi kawasan ini juga akan kita tata sehingga bisa bebas dari sampah dan tidak terlihat kumuh, apalagi lokasinya berada di pusat kota,” ungkapnya.
Dikatakan Walikota, untuk menindak lanjuti program kota tanpa kumuh, saat ini pihaknya sedang mencari solusi termasuk sosialisasi kepada masyarakat karena salah satu kata untuk menghilangkan kesan kumuh, kawasan tersebut harus di timbun.
“Yang menjadi masalah kawasan tersebut sudah di tempati warga, untuk itu saya minta kepada Lurah agar mendata, berapa banyak KK yang ada disitu, berapa luas bangunannya, status kepemilikannya seperti apa, dan ini akan menjadi referensi Pemkot dalam mengambil langkah langkah kedepan,” jelasnya.
Ditambahkan Walikota, bila sosialisasi ini sudah jalan maka warga yang berada di kawasan tersebut kita akan relokasi sementara untuk dilakukan penimbunan, karena untuk pembangunan perumahan swadaya dari Kementrian PU PERA karena persyaratannya lahan harus disiapkan Pemkot.
“Yang pasti kawasan kumuh di Ternate harus kita hilangkan,. Sebagai kota yang representatif dan nyaman, kawasan tersebut harus tidak bisa ada. Yang akan kita lakukan dalam waktu dekat ialah sosialisasi ke masyarakat yang ada disitu, sembari menanti pembanguan rusunawa selesai dilakukan dan kemungkinan mereka kita akan relokasi sementara disitu,” tutupnya. (widhi)