GN-Ternate, Walikota Ternate Burhan Abdurahman Selasa Pagi (24/1/2017) meresmikan Bank sampah dan biopori di Kelurahan Ngade Ternate Selatan.
Kegiatan di gagas oleh PT. HM Sampoerna Tbk, melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang bekerja sama dengan yayasan Spektra serta Pemkot Ternat ini bertujuan untuk memberikan pemberdayaan kepada masyarakat khususnya dibidang lingkungan.
Biopori atau lubang resapan atau lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai sarana penyerapan dan mengatasi genangan air. Metode resapan air ini bertujuan untuk mengatasi banjir dan meningkatkan daya resap tanah pada air.
Sebanyak 20 Kelurahan dan 40 Sekolah Dasar di Ternate akan menerima program tersebut telah dimulai sejak Desember 2016 hingga April 2017 mendatang dengan konsep Ternate My Darling.
“Jadi 20 Kelurahan ini akan kami bantu untuk aktivasi bank sampah, tong komposter untuk sampah unorganik, 80 tong sampah basah pilah dan project biopori,” tutur, Manager Regional Relations & CSR Rasta, PT. HM Sampoerna Tbk, Arga Prihatmoko
Arga juga mengatakan , project biopori dinilai penting karena saat ini area resapan air semakin sedikit. Hal tersebut jika tak disikapi serius maka akan menjadi sumber bencana.
“Program yang sama kami laksanakan di 40 sekolah dasar (SD) yang ada di Ternate dengan tujuan memperkenalkan sejak dini kepada anak-anak agar lebih peduli lagi dengan lingkungan, kita bantu dari sisi penguatan masyarakat. Jadi ada 240 orang kader lingkungan di masing-masing Kelurahan, dan untuk sekolah melalui guru UKS mereka,” jelasnya.
Sementara itu Walikota Ternate Burhan Abdurahman pada kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan ini sangat mendukung Visi Misi Pemkot Ternate, sekaligus bersamaan dengan program Pemkot Ternate di tahun 2017, yakni memberikan perhatian serius terhadap masalah kebersihan dan lingkungan.
“Jadi salah satunya yakni lomba kebersihan barangka (kali mati) termasuk lomba kebersihan antar Kelurahan, saya berharap melalui kegiatan bank sampah yang baru saja kita luncurkan ini, bisa memberikan motivasi kepada masyarakat karena kita akan wajibkan untuk semua Kelurahan,” ungkapnya.
“Dalam waktu dekat ini kita akan melakukan pertemuan dengan mereka untuk membicarakan bagaimana penyalurannya. Bila ini disatukan maka kegiatan yang dihasilkan akan lebih besar, ketimbang mereka harus jalan sendiri-sendiri,” ujarnya.
Walikota juga menambahkan, kedepan pihaknya akan berkoordinasi dengan perusahan lainnya yang ada di Ternate, agar bisa menyalurkan CSR nya dalam bentuk program seperti ini, termasuk Perbankan dan BUMN yang ada terkait penyaluran CSR.
Menurut Walikota, pihaknya akan melakukan pengadaan armada pengangkut sampah khusus di lingkungan perumahan yang sempit, seperti motor kaisar sebanyak 15 unit, guna mengatasi masalah sampah di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau mobil sampah.
“Pihak Kelurahan juga bisa memanfaatkan Dana Pengembangan Kelurahan (DPK) untuk pengadaan armada sampah, seperti di Kelurahan Ngade ini yang menggunakan DPK mereka untuk membeli armada sampah untuk bisa menjangkau ke gang-gang sempit,” jelasnya.
Ditambahkan Walikota, bila sudah ada bank sampah seperti ini di setiap kelurahan, maka bisa mendatangkan pendapatan baru bagi masyarakat karena sampah yang dikumpulkan tinggal di pilah dan sampah tersebut akan di bayar oleh petugas.
“Ini juga akan mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA) kita. Yang pasti dengan gerakan bank sampah dan biopori ini saya berharap lingkungan kita menjadi bersih dan jangka panjangnya cadangan kita di perut bumi bisa bertambah,” tutupnya. (Aq)