GN-Ternate, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo, yang di damping istrinya Natalia Ratih Setyaningsih Soelistyo, Kamis pagi (26/17) meresmikan kapal SAR KN 237 Pandudewanata di Pelabuhan Ahmad Yani, Kecamatan Kota ternate Selatan, Kota Ternate.
Peresmian Kapal Sar KN 237 Pandudewanata ini di tandai dengan penekanan tombol serine oleh Kabasarnas dan selanjutnya di lakukan pengguntingan pita yang dilakukan oleh istri Kepala Badan SAR Nasional Ny. Natalia Ratih Setyaningsih Soelistyo.
Kepala Basarnas beserta rombongan tiba di Ternate Kamis (26/17) sejak pukul 07.30 wit, Kedatangan pimpinan Basarnas ini disambut oleh Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, Walikota Ternate Burhan Abdurahman, Wakapolda Malut ,Kasrem,Lanal Ternate,Lanud Morotai serta pejabat dan pimpinan daerah lainnya.
Dalam kesempatan itu,
Masrsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistiyo juga membawa 6 Kepala Kantor SAR diantaranya, Kepala Kantor SAR Makassar, Manado, Gorontalo, Palu, Kendari dan Sorong.
Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistiyo, kepada wartawan usai meresmikan Kapal 237 Panduwinata mengatakan, Khusus untuk Maluku Utara paling banyak terjadi adalah peristiwa di perairan dan selanjutnya ada potensi longsor, potensi gempa ada potensi letusan gunung berapi.
“Kehadiran kapal ini, bukan sekedar mengangkut Resfor kita yang apabila mencari korban hanya menggunakan mata namun Kapal ini di didalamnya sudah dilengkapi dengan perlengkapan-perlengkapan untuk searching dengan teknologi baik siang mau pun malam hari. Dan ada berbagai macam peralatan lain yang membantu tugas tugas di lapangan”, Ucap Jenderal bintang tiga itu.
Selanjutnya “Badan SAR kita bangun bertahap dengan anggaran yang ada, kebutuhan kita seperti peralatan teknologi untuk membantu bagaimana kita operasi dilaut, bagaimana kita operasi di hutan, pegunungan, bagaimana kita operasi di reruntuhan-reruntuhan bangunan, terus bagamana kita menangani kecelakaan pesawat, itu semua ada standart dari alat teknologi. Semua itu akan kita penuhi bertahap”, jelasnya.
Kapal KN 237 Panduwinata buatan Malindo Marin Batam Mesin Singapura, memiliki Mesin Induk 3 buah, panjang kapal 40 meter dan memiliki lebar 7 meter. Kapal dengan peralatan canggih itu dapat menampung 3000 orang dengan kekuatan 1400 T, serta memiliki kecepatan 35 knot. (Hi)