GN-LABUHA, Nasib tragis menimpa 3 warga Desa Tapa Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan.
Jimi Mahori (26) Erwin Kala (26) serta Binel Yusup (31), ketiganya babak belur dikeroyok oknum anggota Satpol PP Kabupaten Halmahera Selatan bahkan diduga Kasat Pol PP Halsel, Nonce Totononu juga terlibat.
Tak terima, Keluarga ke tiga korban langsung melaporkan kejadian itu ke Kantor Polisi setempat.
Ditemui di sela-sela pemeriksaan, salah satu orang tua Korban, mengaku pihaknya tak menerima perbuatan Oknum anggota Satpol PP.
Menurut mereka, tindakan pengeroyokan tersebut adalah tindakan premanisme yang sengaja dipertontonkan Pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan para pelaku harus mendapatkan hukuman setimpal.
” Ini tindakan premanisme tidak bisa dibiarkan harus ada sangsi hukum, sebagai aparat keamanan, tugasnya hanya menjalankan perda bukan main hakim sendiri. “tegas Hamis Yusup ayah dari korban Binel Yusuf.
Ia berharap kepolisian setempat bersikap profesional. “Tidak ada hukum yang memperbolehkan main hukum sendiri.” Tandasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Halsel ditemui di ruang kerjanya mengaku, pihaknya sudah menerima laporan 3 korban penganiayaan tersebut, ia menegaskan sejauh ini masih dalam pemeriksaan korban.
” Kasat Pol PP bisa jadi tersangka, kemungkinan lebih ada juga pelaku lainnya selain kasat,” katanya.
Ia mengaku para pelaku bisa dijerat pasal 170 tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
” Kita sudah fisum para korban, sudah diperiksa juga, pengakuan korban, pelaku lebih dari satu, kita masih dalami, jika terbukti pelaku bisa dikenakan hukuman penjara 5 tahun.” Jelasnya.
Penganiayaan itu terjadi di Desa Babang Kecamatan Bacan Timur, saat itu salah satu korban sedang menelpon, tiba-tiba ketiganya tertawa lepas, hanya saja saat itu bertepatan dengan operasi Satpol-PP, entah kenapa pasukan pamong Praja langsung turun dari mobil truk yang mengangkut mereka, dan langsung menghajar ketiganya hingga babak belur.(Raja)
