Korlap: Kita akan berhenti setelah aksi kita di respon
Gamalamanews.com-LABUHA, Aksi demonstrasi lanjutan penolakan bantuan Rumah miskin dari kementerian Sosial RI berakhir Ricuh, ratusan masa aksi yang mengatasnamakan Front Persatuan Gerakan Warga Habibi.
Kericuhan dipicu lantaran ban bekas yang dibakar masa aksi, dipadamkan oleh Satpol PP dengan cara disiram.
Tak ayal masa emosi dan terjadilah adu jotos antara anggota Satpol PP yang mengawal aksi dengan masa aksi tak terelakan lagi, beruntung Polisi yang juga mengawal aksi demo tersebut langsung melerainya.
Aksi yang digelar di Kantor Bupati Halmahera Selatan pada Kamis kemarin, sejak pukul 08.30 wit sampai 14.30 wit, tersebut menolak bantuan rumah dari kementerian Sosial yang diberikan melalui Pemerintah setempat, pasalnya dianggap tidak sesuai dengan kontrak kerja sama antara warga Habibi dengan Pemda Halsel.
Kordinator Aksi, Ardiansyah dalam orasinya mengaku, Dari total 63 rumah yang masuk dalam zona yang akan digusur hanya beberapa kepala keluarga (KK) saja yang terdata, sisanya hanya gigit jari. Setelah ditelusuri ternyata ada nama penerima bantuan yang berstatus PNS hingga berstatus polisi juga dapat rumah bantuan tersebut.
“Para Satpol PP yang terhormat aksi kami damai, jangan anarkis jangan memancing emosi kami. Kami hanya menuntut yang menjadi hak Kami, masuk zona gusur namun tak kebagian ganti rugi, anehnya nama penerima tersebut diketahui memiliki latar belakang ekonomi yang memadai, lucunya nama tersebut diketahui bukan warga kompleks Habibi Desa Labuha” ujar orator aksi. Pihaknya juga menduga ada bisnis jual beli rumah bantuan dari Kementerian tersebut.
Lanjutnya, pihaknya mengancam akan melakukan perlawanan jika penggusuran tetap dilakukan, pihaknya juga tetap menolak bantuan perumahan tersebut jika 63 rumah yang masuk zona gusur belum terdata sebagai penerima rumah bantuan tersebut.
“Kami akan melakukan perlawanan hingga titik darah penghabisan, jika 63 rumah yang masuk daftar akan digusur belum masuk dalam daftar penerima bantuan rumah bantuan pengganti tersebut,” ancamnya.
Merasa aksi mereka tak direspon Pemda setempat, pihaknya mengancam akan melakukan aksi demo lanjutan dengan masa aksi lebih banyak lagi.
“Ini sudah keterlaluan sudah dua kali aksi tapi tak direspon maka jangan salahkan kami jika aksi kami selanjutnya lebih besar lagi.” tegasnya.
Sebelumnya, bantuan rumah dari Kementerian sosial RI untuk Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR) namun nyatanya tidak semua warga yang sudah terdata masuk dalam daftar pemberian bantuan, pemindahan masyarakat korban penggusuran juga diduga tidak sesuai dengan surat edaran sosialisasi dari Bappeda setempat, bahwa Rumah Khusus ( Rusus) Permai Sejahtera adalah untuk MBR.(Raja)