Gamalamanews.com- TERNATE, Seleksi Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat provinsi, yang seharusnya dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara, sampai saat ini tidak dilaksanakan.
Faturiski Umafagur, Salah satu siswa SD Negeri 46 Kota Ternate atlet renang, yang lolos dalam seleksi panitia tingkat Kota, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Ternate merasa sangat didiskriminalisasi oleh Panitia Seleksi Tingkat Provinsi yaitu Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara.
Sebab sampai saat ini panitia tingkat provinsi tidak melaksanakan seleksi olahraga cabang renang tersebut, tapi panitia malah menunjuk langsung dua orang atlet renang lain tanpa mengikuti seleksi.
Safin Umafagur, Orang tua Faturiski, Atlet renang yang lolos seleksi tingkat Kota, yang disiapkan untuk mewakili Kota Ternate pada perlombaan Olahraga Siswa Nasional (O2SN) pada bulan September mendatang di Medan, merasa sangat kecewa oleh Panitia seleksi tingkat Provinsi.
“Hal ini sangat tidak sesuai dengan prosedur, anak saya lolos dan mendapatkan juara 1 tingkat Kota Ternate, dan disiapkan oleh Pemerintah Kota Ternate untuk mewakili Maluku Utara dalam ajang olahraga renang tingkat SD, tapi panitia provinsi tidak melakukan seleksi malah menunjuk langsung dua orang untuk mewakili Maluku Utara”. ungkap Safin kepada sejumlah wartawan di Kantor Walikota.
Safin menambahkan, dirinya berusaha menghubungi pihak panitia seleksi tingkat provinsi via SMS, yakni Ram Restiana Alada, namun jawaban yang ia dapat adalah waktu sudah mepet hingga seleksi tidak dilaksanakan, ungkap Safin penuh sesal.
Tambah Safin, dirinya meminta kepada panitia seleksi tingkat provinsi untuk melakukan uji renang dengan dua orang siswa yang ditunjuk langsung oleh panitia dengan anaknya agar publik tahu mana yang layak untuk mewakili Maluku Utara di tingkat nasional.
“Pertandingan ini untuk membawa nama Provinsi Malut, jangan sampai memalukan pada saat perlombaan nanti”, ujarnya.
Safin juga meminta kepada Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba agar melakukan evaluasi kepada panitia seleksi Olahraga Siswa Nasional di Dinas Pendidikan Provinsi tersebut, agar kedepan kejadian seperti ini tidak lagi terjadi.
“Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang dengan terang-terangan atau sengaja membuat nama baik pemerintahan Gubernur itu hancur, dimata masyarakat Maluku Utara”, protes Safrin.(HI)