Gamalamanews.com – TERNATE, Wartawan Maluku Utara yang tergabung dalam Ikatan Wartawan Online (IWO) Maluku Utara, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Maluku Utara, Ikan Pelajar dan jurnalis Maluku Utara (IPJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Maluku Utara, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Maluku Utara, Komunitas Jurnalis Hukum dan Kriminal (KAJIH) Maluku Utara dan Komunitas Wartawan Kota Ternate menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Cabang Radio Republik Indonesia (RRI), Mapolda Malut dan Mapolres Ternate, Kamis 31/08/17.
Aksi unjuk rasa wartawan di Maluku Utara ini adalah aksi solidaritas untuk mengecam tindakan perkataan, salah satu petinggi di tubuh Polri yakni Kapolres Way Kanan, AKBP Budi Asrul yang mengatakan wartawan seperti cacing, dan saat ini masyarakat tidak baca koran dan nonton berita tapi nonton HBO.
Dikutip dari Tribunnews.com, ungkapan bernada hinaan ini dilancarkan oleh seorang perwira polisi dengan jabatan Kapolres, pada saat penertiban massa pro dan kontra batu bara yang hampir terlibat chaos di Kampung Negeribaru, Blambanganumpu, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, Minggu (27/8/2017) sekitar pukul 02.30 WIB.
Perkataan kebencian Kapolres ini saat dua wartawan di Lampung, Dedi Tarnando dan Dian Firasa, berhadapan dengan Kapolres Way Kanan, AKBP Budi Asrul Kurniawan.
Kedua wartawan itu menyebut Pak Kapolres mencecarkan kalimat-kalimat yang pada intinya, menurut mereka, menghina profesi wartawan.
“Siapa sih yang mau baca Koran sekarang ini apa lagi Koran-koran lampung cacingan seperti itu. Sekarang ini orang sudah baca online. Lu bangun tidur bacanya apa? WhatsApp kan. Mana baca koran lagi sekarang dah tutup semua Koran itu. Nonton TV juga banyak yang nonton ? TV berita juga jarang ditonton, mending nonton bokep dari pada nonton berita TV”, ucap Kapolres Way Kanan.
Dalam Orasi Ketua Ikatan Wartawan Online, Kota Ternate, Budiman Mayabubun, meminta kepada Kapolri, Jenderal Pol. Tito Karnavian untuk mencopot AKBP Budi Asrul dari jabatannya, karena pejabat seperti ini adalah pejabat yang merusak nama baik Polri. (HI)