Gamalamanews.com – TERNATE, Patutnya menjadi sebuah pelajaran terutama bagi siswa yang sering Berkeliaran ketika jam sekolah sedang berlangsung, akibatnya 15 orang siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) terjaring operasi razia yang dilaksanakan oleh Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Kota Ternate, Selasa 26/9.
“Kebanyakan dari mereka yang terkena razia, beralasan bahwa mereka terlambat dan tidak diijinkan masuk” ungkap Fandi Mamhud Tumina, selaku Kepala satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Ternate.
Selain itu Fandi juga berharap agar kedepan nanti tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak guru seharusnya memberikan sanksi sebatas di dalam areal sekolah saja, misalkan diberi hukuman masuk ke perpustakaan, atau bersihkan kamar mandi ,itu kan lebih efektif dibandingkan tidak di ijinkan masuk ke sekolah. Hukuman ini juga dapat membatasi mereka agar supaya siswa-siswa ini tidak memiliki kesempatan untuk berkeliaran di tempat-tempat tongkrongan, seperti warnet maupun warung kopi karena yang ditakutkan apabila siswa yang berusaha melarikan diri menghindar dari razia Pol PP juga dapat membahayakan keselamatan mereka.
Terkait Hal itu dibutuhkan adanya Komunikasi yang intens antar pihak guru dan Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara dalam pembahasan masalah ini, karena yang kita ketahui, yang paling banyak berkeliaran di jalanan ini adalah siswa SMA maupun Smk dan merekapun sudah beralih ke Dinas Pendidikan provinsi.
“Tapi ini masih menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate dalam hal ini POL PP karena SMA dan SMK ini berada di wilayah Pemkot Ternate” Jelas Fandi. (HARI)