Beranda Maluku Utara Khawatir Merugikan Masyarakat, FP3T Lakukan Unjuk Rasa

Khawatir Merugikan Masyarakat, FP3T Lakukan Unjuk Rasa

745
0

TERNATE – Rasa simpati dari gabungan mahasiswa terhadap lingkungan maupun warga yang hidup dilingkar Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dengan melaksanakan beberapa analisis dan kajian terkait dampak lingkungan itu membuat mereka turun langsung ke jalan mengaspirasikan suara mereka di Beberapa titik di Kota Ternate, mewakili masyarakat dan mengatasnamakan Forum Pemuda Peduli Pesisir Pantai  Ternate (FP3T), Jumat 6/10.

Unjuk Rasa mereka dimulai sejak pagi tadi dengan melalui Rute, kantor Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), kemudian menuju Kantor Walikota Ternate.

Kordinator Lapangan (korlap) Aksi, Aji ketika menyampaikan bobotan orasinya menyatakan bahwa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Kastela  yang sudah mencapai 70 persen itu, sangat mempengaruhi  kehidupan  masyarakat yang hidup di lingkar PLTG. Pasalnya, perusahaan multinasional yang saat ini sedang dibangun merupakan proses perebutan ruang hidup masyarakat sekitar.

“Pemerintah Kota Ternate dengan kebijakan rekayasa menimbulkan ketimpangan pembangunan yang tidak berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat Iingkar PLTG, karena kenyataannya PLTG berada
ditengah-tengah pemukiman warga” jelas Aji.

Dalam aksi itu  FP3T menuntut agar supaya, pemerintah memperhatikan,  masyarakat lokal maka untuk para pekerja harus diutamakan putra daerah yang hidup Di lingkar PLTG, kemudian harus memperhatikan kesejahteraan petani dan nelayan, juga mengoptimalisasi CSR kepada masyarakat dan diharapkan tidak ada penyelewengan.

“Dalam uji kelayakan suatu pembangunan harus jauh dari pemukiman masyarakat, agar tidak berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup setempat. Karena hal itu juga akan mengakibatkan pencemaran laut dan akan mencekik pendapatan nelayan. Dan, yang harus diperhatikan adalah Kelurahan Kastela memiliki ikon pariwisata (benteng) yang harus dijaga dan dilestarikan” tambah aji.

Terpisah Kadis (Kepala Dinas)  PUPR Risval Tri Budiyanto ketika kantornya ikut dijadikan titik unjuk rasa,  menjelaskan pada dasarnya pembangunan infrastruktur perkotaan harus didukung oleh multi sektor, termasuk didalamnya pasokan listrik yang berkecukupan.

“Untuk Ternate sendiri langkah PLN membangun PLTG adalah untuk mengantisipasi hal tersebut, karena dengan keadaan yang sekarang saja pemakaian listrik di Kota Ternate sudah sangat berlebihan, bahkan beberapa pengusaha lokal dibatasi penggunaan listriknya, sehingga harus membiayai sendiri pasokan listrik perusahaan mereka yang mana langsung maupun tidak langsung juga turut mempengaruhi nilai jual produk dari perusahaan investor yang ada di Kota Ternate.”

Harapanya Seharusnya sebagai masyarakat kita mendukung pembangunan infrastruktur listrik yang di gagas PLN Ternate, karena kita tahu bersama, bahwa Ternate sudah beberapa kali merasakan pemadaman bergilir yang tentunya masyarakat Ternate sendiri juga turut merasakan langsung, tutur Risval. (HARI)