LABUHA – Sedikitnya lima jembatan di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), yang merupakan jembatan penghubung antar desa terbengkalai dan membutuhkan sentuhan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten.
Namun, hingga memasuki satu tahun lamanya, jembatan tersebut masih terlihat tak tersenteuh perbaikan dan dibiarkan dalam kondisi rusak.
Kordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Reformasi, Alim Arahman, menyampaikan, keseriusan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dalam menyambut kedatangan Presiden RI adalah salah satu langkah positif yang patut diapresiasi.
Namun ada sisi negatif yang sangat disayangkan, dimana sampai saat ini kondisi sejumlah jembatan yang diterpa banjir bandang di tahun 2016 nampaknya menjadi penghalang niat baik dua pemerintah tersebut.
“Pemerintah provinsi dan pemkab menganggarkan miliaran rupiah untuk kunjungan presiden, tapi aspek lain seperti kebutuhan masyarakat diabaikan ini juga nonsen,” ujarnya.
Lanjut Alim, dirinya menilai kondisi jembatan yang miring dan dibiarkan untuk dilintasi warga masyarakat. Jembatan yang berada di atas sungai Obai dan Tembal ini dalam kondisi rusak dan membahayakan warga yang melaluinya.
“Ini juga harus diperhatikan,” terangnya.
Menurut Alim, saat dirinya melakukan kroscek di lapangan, tiang penyangga jembatan terlihat miring. Papan peringatan agar tidak melintas dijembatan tersebut sebenarnya sudah dipasang. Bahkan beberapa kali ditutup karena berbahaya. Namun warga tetap nekat melintasinya setiap hari.
Seruan Alim inipun mendapat tanggapan positif, dari pihak DPRD Kabupaten Halsel, Arsad Sadik Sangadji, dimana dirinya mendesak Pemkab Halsel dan Provinsi agar aktif dan bergerak melakukan perbaikan.
Apalagi jembatan tersebut sangat vital untuk masyarakat sehingga tidak ada alasan pemerintah untuk memperlama-lama dalam upaya perbaikan.
“Karena ini di Halsel maka pemkab Halsel harus aktif mengkomunikasikan dengan provinsi untuk perbaikan. Tidak ada alasan tidak ada dana,” kata anggota komisi II DPRD ini.
Lanjut Caken sapaan akrab Arsyad, “Jembatan tersebut bisa diperbaiki secepatnya. Apalagi jembatan yang sifatnya pokok digunakan warga sehari-hari”, ujarnya.
Salah satu warga Obi, bernama Rahim yang rumahnya terletak di depan jembatan, mengaku, Bupati Halsel Bahrain Kasuba, pernah menengok jembatan rusak ini.
Kemudian juga instansi-instansi seperti Dinas Pekerjaan Umum, BPBD, DPRD Kabupaten maupun Provinsi, LSM, bahkan Ombusdman pernah mengunjungi jembatan tersebut.
“Semua instansi sudah turun. Bupati bilang nggak punya duit, cuma bilang mau dikoordinasikan. Kami warga inginnya ya diperbaiki yang aman, kalau ini kan tidak aman,” cetusnya.(Raja)