TERNATE – Menjadi Daerah pengekspor bukan saja harus memiliki bahan pokok untuk diekspor. Maluku Utara (Malut) mempunyai banyak sumber daya alam akan tetapi masih banyak masyarakat yang tidak menjadikan itu sebagai peluang Usaha.
“Kita memang hidup di daerah pesisir, dibawah 500 Dpl akan tetapi tidak banyak masyarakat kita yang bekerja disektor ini, sehingga tidak terlalu banyak yang memproduksi dari sektor perikanan,” jelas akademisi dari Universitas Khairun Ternate Dr Mukhtar Adam saat menghadiri launching perdana ekspor ikan ke Amerika.
Kata dia, kedepan pengembangan dan pelatihan nelayan kita yang paling dibutuhkan untuk mendorong peningkatan produksi.
“Karena itu, problem selanjutnya bagaimana soal Kredit Usaha Rakyat (KUR), kepada nelayan, bagaimana Bank Indonesia Perwakilan Maluku Utara (BI Malut) juga bisa mensuport dengan pelatihan dan penguatan mengenai kapasitas kepada nelayan,”
“Jika hanya launching, dan besok tidak ada lagi, maka akan ada respon negatif terhadap market di eksportir, yang di harapkan saat ini adalah, dukungan kepada Nelayan. Juga memberikan semangat kepada mereka, baik dari Pemerintah Kota maupun kabupaten dan provinsi agar terus mendorong produksi masyarakat”, tambah Mukhdar.
Selain itu Manager Garuda cabang Ternate, Endi Latif kepada wartawan, Kamis (26/10) mengungkapkan kita akan selalu memberikan suport, terkait kemajuan perekonomian Maluku Utara. “Selain dari parawisata dari bidang eksport mengenai potensi kelautan ini, kita melihat potensinya sangat besar”.
Tambah Dia, Untuk jenis komoditi ikan-ikan segar, dimungkinkan adalah pengiriman lewat udara, karena sifatnya yang memang resible, “Di potensi ini akan kita sinergikan dengan pihak pengirim dalam hal ini eksportir untuk bagaimana potensi ini bisa dilakukan pengiriman fress fish (ikan segar) melalui jalur udara”.
“Kami siap jika ada pengiriman lewat udara, bekerja sama dengan pihak terkait, baik dengan BI maupun Bea cukai maupun pihak lain seperti agen pengiriman kargo di Bandara Sultan Babullah, maupun instansi terkait, kedepannya ini menjadi pengiriman perdana menjadi momentum untuk kelanjutannya lebih banyak yang di ekspor”, jelas Endi.
Terkait dengan penyediaan Cool storage (mesin pendingin) di bandara Sultan Babullah Ternate, Ia menyampaikan bahwa memang sangat diperlukan karena khususnya ikan-ikan segar, atau ikan yang memang khusus ditempatkan didalam Cool stroge agar supaya kualitas ikan tetap terjaga, “memang harus diupayakan untuk diadakan jadi kedepannya kita berharap segera dilakukan supaya eksportir ini mempunyai fasilitas pendukung, agar kualitas ikannya juga baik, dengan harga jual yang lebih baik” tutur Andi. (HT)