TERNATE – Menindak lanjuti apa yang disampaikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Ternate, Fandi Mahmud, bahwa terkait dengan operasi yang sudah sepekan dilaksanakan, terutama target operasinya adalah para Wanita Pekerja Malam (WPM) yang beraktifitas lewat dari pukul 01.00 WIT, maka akan ditindak lanjuti sesuai Perda yang berlaku, Senin (27/11/2017).
Menurut Fandi, Satpol PP hanya bertugas untuk mengamankan mereka, selebihnya diserahkan kepada dinas terkait untuk melakukan bimbingan maupun pembinaan.
“Untuk itu kami sangat membutuhkan dinas terkait untuk berinovasi agar supaya para WPM ini tidak melaksanakan kegiatan yang sama,” jelas Kasat.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota TernateYusuf Sunya, saat ditemui oleh wartawan Gamalamanews.com membahas terkait WPM yang seringkali terjaring operasi penertiban, mengungkapkan bahwa nanti dilihat pendataannya seperti apa kalau memang tidak sesuai, berarti tidak masuk dalam tupoksi Disnaker.
Terkait dengan adanya pemberian pelatihan untuk membuka ruang kerja kepada para WPM yang sering mangkal di tiga titik di Kota Ternate, yakni Bastiong, Belakang PLN dan Pantai Falajawa, Yusuf mengaku bahwa itu tidak masuk dalam bagian kerja Disnaker.
“Kami lebih banyak terfokus pada wirausaha mandiri seperti ibu-ibu yang kurang mampu dan lansia,” tutur Yusuf.
Menurut dia yang seharusnya memberikan pelatihan kepada WPM adalah Dinas Sosial bukan Disnaker. “Itu urusan Dinas Sosial,” tutup Yusuf. (HT)
