TERNATE – Puluhan Mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Khairun Ternate, melakukan unjuk rasa didepan Kantor Walikota Ternate salah satu tuntutan mereka yaitu menyoalkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate yang merencanakan pembangunan reklamasi pantai Kayumerah, Kamis (30/11/2017).
Dalam orasinya kordinator lapangan (Korlap) Zulkifli Kalla dalam menyampaikan bahwa pembangunan reklamasi pantai Kayumerah tidak memperhitungkan melayan Kayumerah, Gambesi hinggah Fitu yang masuk dalam wilayah reklamasi.
“Sudah seharusnya Pemkot memperhatikan nasip rakyat dan melupakan kepentingan individu agar masyarakat tidak menjadi Korban,” jelas Korlap.
Sementra itu, Kepala dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PU-PR) Kota Ternate Risval Tri Budiyanto saat di konfirmasi mengatakan bahwa, terkait demo tadi yang mengatakan bahwa Pemkot Ternate pilih kasih itu tidak berdasar.
Menurutnya, sosialisasi ke masyarakat Kayumerah dan Kalumata sudah dilakukan di kantor lurah secara resmi, maupun pendekatan dengan masyarakat sekitar.
“Pada umumnya masyarakat mendukung karena dengan adanya kawasan ekonomi baru di lingkungan mereka pastilah turut meningkatkan taraf kualitas hidup, baik dari sisi peningkatan ekonomi maupun sosial,” ucap Risval.
Lanjut dia, Kalumata dan Kayumerah kedepannya akan menjadi sentral baru dalam perekonomian Ternate.
“Terkait reklamasi yang dikeluhkan, tidak ada pilihan lain bagi kota dengan luasan terbatas seperti Ternate ini. Kota besar seperti Manado dan Makassar saja masih menggunakan metode reklamasi untuk memperluas kawasan ekonomi,” paparnya.
Tentunya segala aspek pasti diperhitungkan, yakni aspek sosial, budaya dan ekonomi, sehingga pada saat pelaksanaan kegiatan akan muncul multi efek sektor. “Pembukaan kawasan ekonomi baru adalah pintu masuk untuk pembuatan ring road Ternate Selatan menuju Fitu areal kampus. Seharusnya hal ini didukung oleh adik-adik mahasiswa, karena dengan luasan jalan yang ada sekarang, jalan tidak akan mungkin bertambah luas, namun kendaraan tiap hari bertambah. Sehingga pembangunan ring road mau tidak mau harus dikembangkan,” tutup Risval. (HT)