TERNATE – Tim pemenang bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Malut, Rudi Erawan dan Hein Namotemo, yang menyatakan mendapatkan tiga rekomendasi partai yakni, Nasdem, PKB dan Demokrat, kini menuai polemik.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jasri Usman kepada reporter Gamalamanews.com via telpon, membantah rekomendasi PKB ke Rudi-Hein.
“Rekomendasi PKB sudah dicabut dan telah diproses ke Calon Gubernur lainnya, Burhan Abdurahman”, tutur Jasri.
“Rekomendasi yang dikeluarkan tanggal 7 November lalu, itu sudah di cabut. Surat rekomendasi yang dikeluarkan DPP ke Rudi-Hein itu tanpa sepengetahuan DPW Malut, makanya kami meminta DPP untuk mencabut dan akhirnya sudah dicabut”.
“Pada tanggal 30 November kemarin kami pengurus DPW dan DPC melakukan rapat dengan Ketua Umum Muhaimin Iskadar dan menghasilkan rekomendasi Rudi-Hein dicabut”, tegas Jasri.
Jasri juga menjelaskan, memang Rudi-Hein mendaftar dan mengikuti fit end proper test di PKB, tapi ada satu hal yang dilangkahi Rudi-Hein yakni tidak menunggu rekomendasi dari DPW ke DPP, tapi langsung melalui koleganya di DPP untuk mendapatkan rekomendasi. ungkap Jasri.
“Dihadapan pengurus-pengurus DPW dan DPC, Muhaimin Iskandar telah menyatakan mencabut rekomendasi partai yang diberikan ke Rudi-Hein, dan proses selanjutnya sudah dilakukan dan diberikan kepada Burhan Abdurahman”, cetusnya.
Menurutnya, yang disampaikan Tim Pemenang Rudi-Hein, bahwa rekomendasi PKB diberikan kepada Rudi-Hein itu tidak benar, karena mereka tidak tahu proses internal PKB, apalagi Rudi-Hein itu bukan kader PKB.
Lanjut Jasri, “Bagi kami, Rudi itu tidak ada kaitan apa-apa dengan PKB, dua periode memimpin Haltim mengalami kegagalan, selain itu dia juga gagal memimpin partai yang pernah dipimpinnya, jika hari ini PKB memberikan rekomendasi ke Rudi, itu PKB gagal paham”, cetus Jasri.
Sementara itu, Ketua DPD I Partai Demokrat, yang juga Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, Hendrata Theis masih memilih diam.
“Saat ini saya belum bisa berkomentar, karena sampai saat ini saya masih menunggu keputusan DPP, jangan sampai saya komentar lain, keputusan DPP lain”, tutur Hendrata. (HI)