Beranda Maluku Utara Lagi 20 Persen, Pekerjaan PUPR Tahun 2017 Rampung

Lagi 20 Persen, Pekerjaan PUPR Tahun 2017 Rampung

695
0

TERNATE – Sisa waktu yang ada, kurang lebih dua atau tiga minggu, akan dilakukan penutupan khas daerah, termasuk persiapan ke Tahun 2018 sehingga sekarang ini sudah mulai masuk ke tahapan persiapan 2018.

Dimana perencanaan kita sudah siapkan karena kemungkinan kita melakukan lelang mendahului tahun anggaran untuk kegiatan sifatnya bernilai besar, hal tersebut di ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) kota Ternate Risval Tri Budianto kepada Wartawan, Senin (4/12/2017).

Lanjut Risval, menurut dia progres pembangunan di tahun 2017 ini sudah mencapai 80 persen, dan program fisik sudah selesai untuk 2017.

“Kita tinggal  menunggu saja karena sementara ini APBD tahun 2018 diserahkan ke provinsi, baru nanti dikembalikan, setelah dikembalikan kepada Pemerintah Kota Ternate, maka kita rasional sesuai apa yang sudah disahkan,” ungkap Risval.

Masih menurut Risval, progres pembangunan yang sudah sudah dipastikan selesai 100 persen adalah pembangunan pasar di belakang Toko Makmur Utama, pembangunan jembatan Ngade Sone, sebagian pembangunan jalan di kota Ternate selesai 100 persen.

“Misalnya itu perencanaannya ditender di dua minggu ke depan tapi kalaupun kegiatannya bernilai kecil tidak membutuhkan spesifikasi khusus untuk perencanaan maka kegiatan fisiknya sudah mulai ditender di dua minggu kedepan”, jelasnya.

Mungkin kita masih terkendala misalnya pembangunan Gamalama karena kemarin persoalan kesalahan kontraktor, tapi karena persoalan lahan yang tidak ada penyelesaian sehingga terjadi perubahan pekerjaan, kalaupun ada keterlambatan maka, keterlambatan ini dalam tahapan, misalnya kontraktor diberikan tenggang waktu 50 hari untuk menyelesaikan pekerjaan, tentunya dalam waktu 50 hari itu tetap dikenakan denda jika terjadi keterlambatan.

“Pasar Gamalama penyerapannya paling tinggi 50 persen, nanti kita lihat kalaupun ada perubahan pekerjaan karena sudah diarahkan panitia pelaksana kegiatan (PPK) untuk kegiatan harus betul-betul kosentrasi misalnya tambah tenaga dilapangan, lembur,” tutup Risval. (HT)