RT : Kami diancam melalui absensi
LABUHA – Sedikitnya 26 pegawai tidak tetap (PTT), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Minggu, (21/1), malam pukul 22.00 Wit, melakukan aksi protes keras dengan memalang kantor tersebut.
Aksi palang kantor ini dilakukan, lantaran diduga, sudah kurang lebih 10 bulan tak menerima upah (gaji), tergitung sejak bulan Maret hingga Desember 2017.
“Sudah 10 bulan tidak digaji, kami ke kantor harus naik ojek serta kebutuhan lainnya, kami pakai apa,” keluh salah satu pegawai (PTT) berinisial RT.
Lanjut RT, seharusnya dinas terkait menyediakan dana di tahun 2017 sebanyak Rp 290 juta, bukan Rp 126 juta, karena total dalam 10 bulan mencapai Rp 290 juta.
“Kami ada 26 pegawai honorer, dibagi atas sarjana (S1) 6 orang dan 20 lainnya berijazah SMA,” terangnya.
Lanjut dia, dalam SK yang tertuang untuk strata atau (S1), digaji Rp 1.500.000, sementara untuk berijazah SMA Rp 1.000.000, maka total yang dibutuhkan harus diangka Rp 290 juta sekian.
“Kami dibodohi dengan dalil anggaran tersebut dipangkas oleh Sekda, besok kami akan bertemu Sekda dan meminta klarifikasinya,” terangnya.
Ia juga menyampaikan, jika gerakan ini tidak diindahkan oleh pemerintah daerah maka pihaknya akan melakukan pemboikotan sampai semua tunggakan diselesaikan.
“Kami juga di ancam melalui absensi dengan dalil jika tidak masuk-masuk maka akan dipotong gajinya,” ungkapnya dengan nada kecewa. (Raja)