TERNATE – Meski pada awalnya detik-detik penampakan gerhana bulan sempat di tutupi awan, hingga membuat banyak pengunjung yang berdatangan di kawasan landmark Kota Ternate, Kelurahan Muhajirin, Ternate Tengah itu kecewa, akan tetapi sebelum terbentuk sempurna Blue Blood Moan terlihat mulai berubah.
Seketika pandangan mata seluruh pengunjung mengarah ke arah bulan yang berwarna merah. Bahkan sebagian ada juga yang mengabadikan momen tersebut dengan ponsel genggam mereka.
Berdasarkan pantauan media ini, Shalat gerhana yang dipusatkan di Mesjid Muhajirin sudah berjalan, namun untuk menyaksikan gerhana total belum terlalu nampak, karena kondisi cuaca yang buruk sehingga penampakan bulan tidak terlalu terlihat jelas. di awal-awal.
Namun ada tiga titik yang menjadi fokus masyarakat Kota Ternate dalam menyaksikan gerhana total tersebut, yakni Masjid Muhajirin depan Taman Falajawa, Landmark dan Mesjid Al-Munawar Kota Ternate, masyarakat terlihat antusias dalam menyaksikan fenomena langka tersebut.
Salah satu pengunjung bernama Feronika, asal Surabaya ketika dikonfirmasi, mengaku sedikit kecewa karena cuaca buruk tidak dapat menyaksikan secara total.
“Cuaca buruk sehingga kita gak bisa liat secara total, tapi lumayan bisa dinikmati dekat pantai juga, “ungkapnya.
Ketika ditanya terkait kunjungan ke Ternate, Ia mengaku kunjungan ke Ternate dalam rangka kerja, namun kebetulan dengan adanya momen gerhana bulan maka sekalian menyaksikan. “Momen kaya gini pas di bagian timur itu enak karena menyaksikannya malah dekat pantai dan aksesnya dekat banyak dari kota sama pantai meski cuaca kurang bagus tapi lumayan menikmati, “ungkapnya.
Terpisah saat awan mulai menghilang dan bulan menampakan merahnya, Sudin salah satu warga lokal yang turut menikmati gerhana mengungkapkan bahwa momen ini sengaja tidak dilewatkan karena ini sangat langka.
“Saya sangat puas malam ini karena bisa menikmati langsung seumur hidup saya,”pungkasnya (HT)
