TERNATE – Seusai melaksanakan shalat Ashar di masjid, dua mahasiswa yang berdomisili di kelurahan Gambesi, Ternate Selatan berniat untuk mandi di pantai Kelurahan Sasa, RT 02/RW 01 namun nahas menimpa keduanya.
Setelah menceburkan diri ke pantai salah satu korban yakni Guntur Ramadan (19) yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Khairun, Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntansi, semester III, Asal Bacan Hidayat, Halmahera Selatan, terseret arus.
Melihat hal tersebut, Abdi Mustafa, asal Desa Togoli, Kecamatan Tobelo Selatan, Kabupaten, Halmahera Utara, tersebut langsung menceburkan diri untuk menyelamatkan temannya, namun karena arus yang cukup deras membuat keduanya terseret arus dan berteriak meminta tolong.
Abdi awalnya bisa bicara didalam mobil, saat saya melakukan pertolongan pertama akhirnya dia memuntahkan air yang tertelan, dia sempat bercerita bahwa ada satu temannya, saat ditanya soal kronologis kejadian Abdi mengaku. “Saya tolong dia kenyataannya saya juga tenggelam,” ujar Abdi kepada Muhammad Zen Umar (M Zen) saat melarikan k? orban ke Puskesmas terdekat Minggu (4/2/2018).
Menurut keterangan dari saksi M Zen yang juga sebagai Guru Di SMP 3 kota Ternate, “Mereka berdua berenang tiba-tiba ada yang berteriak minta tolong, rupanya Abdi yang menolong temannya itu, tetapi keduanya tenggelam dan berteriak tolong.
Terus masyarakat yang berada di sekitar pantai yang jaraknya kurang lebih 30 Meter, mereka mendengar langsung, bersama menyelamatkan Abdi dahulu karena Guntur saat itu diduga sudah terbawa arus.
“Saya sendiri yang angkat dari pantai ke mobil, untuk dilarikan ke Puskesmas Jambula, tapi sebelum berangkat menuju Puskesmas, Saya kerahkan masyarakat untuk mencari temannya yang satu, sekalian sebagian masyarakat saya minta agar hubungi Tim SAR agar bisa melakukan pencarian,” kisah M Zen.
Kata dia, akan tetapi sesampai di puskesmas Jambula, sekitar 30 menit kemudian saya mendapat telepon bahwa telah di temukan temannya (Guntur red) akan tetapi dari mulut telah keluar cairan rupanya temannya itu sudah tidak bernyawa.
Om Adi salah satu Nelayan yang ditemui wartawan di lokasi mengungkapkan vahwa saat ia memancing, kondisi laut tidak buruk akan tetapi menurutnya di sekitaran kawasan tersebut (keduanya mandi red) adalah tempat yabg berbahaya karena kondisi arus yang deras.
“Di tampa (tempat-red) itu tampa tara bae (tidak baik-red) soalnya arus kuat skali,” kata Adi.
Hingga berita ini di muat, korban selamat yakni Abdi telah dilarikan ke Rumah sakit Umum Chaesan Boesorie, Kelurahan Tanah Tinggi, Abdo saat ini dalam kondisi shok dan tidak mampu berbicara setelah mengetahui temannya telah meninggal dunia. (HT)