LABUHA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), masih tetap memiliki keinginaan untuk mendapatkan servis Bupati Halmahera Selatan (Halsel), Bahrain Kasuba (BK).
Pasalnya, melalui Ketua Wilayah PDIP Malut Muhammad Senen, beberapa waktu lalu menginginkan Bupati Halsel ini memegang kendali partainya di Halsel, sementara hal yang sama juga diinginkan oleh PKS.
Hal ini juga dikarenakan, loyalitas fungsional selama masa kepemimpinannya kini yang menjadi perebutan dua partai politik (parpol) raksasa tersebut.
BK yang juga kaders tulen PKS Halsel ini dinilai memiliki rekam jejak yang bagus atau mempunyai nilai jual yang tinggi.
Itu sebabnya, kedua partai besar ini menjadikan alasan dasar untuk mendapatkan putra asli yang berdarah Togale tersebut. Bahkan, saling duel ini kian memanas setelah dikabar keponakan gubernur Malut non aktif ini bakal digandeng PDIP.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD PKS Halsel, Muslik Hariyanto kepada wartawan mengatakan, posisi BK ditubuh PKS saat ini tetap aman. Ia juga mengaku sudah ada pembicaraan awal di internal partai jika BK bakal menggantikan dirinya sebagai DPD PKS.
Menurutnya, pergantian untuk mengisi kursi DPD PKS bisa saja terjadi. Ditambah dengan pengalaman, BK sudah sepantasnya memimpin PKS Halsel.
“Saya tetap legowo bila BK jadi ketua DPD,” cetusnya.
Ditanya soal tentang rekomendasi yang tak searah dengan partai, dirinya menganggap itu sah-sah saja bila dilakukan.
“Bisa saja terjadi, dan itu hak pribadi BK,” katanya.
Sementara itu, Bupati Halsel, Bahrain Kasuba mengatakan, saat ini posisinya masih sebagai pembina politik, dan bukan atau menduduki salah satu tempat strategis di partai manapun termasuk PDIP dan PKS.
“Seperti teman-teman lihat, saya masih tetap sebagai pembina politik,” singkat BK saat ditemui wartawan usai deklarasi melawan politik uang dan politisasi SARA yang digelar Panwaslu Halsel. (Raja)