TALIABU – Aksi tarian sambil membagikan uang kepada masyarakat Desa Woyo, Taliabu Barat oleh Ketua Tim Pemenangan AGK-YA Pulau Taliabu Muamin Syarif, pada saat masa kampanye Paslon no urut 3 hingga kini masih terus berjalan, dan masih tetap menjadi dua sudut pandang berbeda antara Panwaslu Taliabu dan kuasa hukum AGK-YA.
Tarian Muaimin Syarif sambil membagikan uang, oleh panwaslu Pulau Taliabu tetap di anggap sebagai money politics hingga saat ini, yang akan terus di lanjutkan proses hukumnya dan oleh kuasa hukum AGK-YA di anggap sebagai “Saro’, atau tradisi masyarakat setempat.
Panwaslu Taliabu, lewat ketua divisi hukum dan penindakan Aksa Puko kepada GamalamaNews.com Senin (26/3/2018) menjelaskan, pihaknya tetap pada sudut pandang yang berbeda, dalam memaknai tarian Muamin, sebagai money politics
“Kalau hal itu disebut saro, yang telah menjadi adat istiadat akan salah jika dilakukan pada saat penjemputan kandidat Cagub. Kalau yang di jemput itu adalah Gubernur, itu bisa saja disebut ‘Saro’. Abdul Gani Kasuba datang ke Desa Woyo sudah bukan sebagai Gubernur, tapi sudah menjadi peserta Calon gubernur No urut 3 yang ingin berkampanye . Jadi konteks Saro tadi sudah salah dalam posisi momentum dan kami anggap itu sebagai money Politic, sebuah pelanggaran pemilu”, jelasnya.
Ia menambahkan, “Jika hal ini oleh kuasa hukum AGK-YA masih dianggap sebagai sebuah tradisi, bagi Panwaslu Taliabu hal itu tatap menjadi sebagai sebuah pelanggaran, dan akan terus usut hingga tuntas dan kami serahkan ke Gakumdu”, tandasnya. (HH)
