LABUHA – Memiliki hasil yang besar belum tentu menjadi modal bagi kesejateraan baagi masyarakat Halsel.
Bagaimana tidak, hasil Ikan di Halsel yang berlimpah tersebut belum juga menjamin kebutuhan masyarakat Halsel.
Padahal dalam sebulan Halsel mampu mengekspor ikan cakalang dan tuna dari Bacan ke Surabaya dan Jakarta mencapai 671 ton dalam satu bulan.
Ekspor ikan melalui tangkapan ikan di pelabuhan di Pelabuhan Perikanan Pantai Bacan tepatnya di Desa Panambuang.
Kasubag TU Kantor PPP Bacan Fahrudin Hadji mengatakan, dari capaian tangkapan iklan sebulan dilihat dari bulan Februari kemarin sebanyak 671 ton, sedangkan Januari 487 ton.
Meski begitu ada lima perusahan yang mengekspor tangkapan ikan nelayan tersebut yakni PT Perikanan Nusantara Bacan, PT. Perum ( Perikanan Indonesia), PT. Multi Part Sapta Utama, PT Muluku Utara Prinus dan PT Prima Niaga Perusda Halsel.
“Hasil pengiriman ikan ini, lewat surat keterangan asal ikan Halsel dibawa ke Surbaya dan Jakarta, sebulan mencapai 671 ton,” jelasnya.
Pihaknya menyebutkan tangkapan ikan nelayan ini menggunakan kapal Inkamina bantuan pemerintah, mina maritim dan kapal kapal kayu dan nelayan bakti kapal ukuran kecil, hanya saja jumlah kapal yang berkapasitas berkisar 60 kapal, hanya saja terkendala dengan stok BBM yang dipasok oleh Pertamina Babang yang diberikan kuota ke nelayan itu hanya 60 ton sebulan. Padahal nelayan kapal mengiinginkan sebulan harus jatah BBM dinaikan 100 ton.
“Memang nelayan terkendala selain cuaca, stok BBM yang tersedia oleh Pertamina tidak mencukupi kebutuhan nelayan kapal disini”, tandasnya.(Raja)
