TALIABU – Jatah bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Agen Premium dan Solar (APMS) Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara yang seharusnya dijual dengan harga bersubsidi, malah disalurkan kepada para pengecer dengan harga 8.000 rupiah.
BBM bersubdisidi yang diangkut langsung oleh KM. Andre Permai dari Kabupaten Kepulauan Sula ke Taliabu ini berlabuh di Pelabuhan Desa Talo.
Kapal KM. Andre Permai mengangkut bbm bersubdisidi sebanyak 55 Ton, Bensin 30 Ton, Solar 15 Ton dan Minyak Tanah 10 Ton.
Dari total 55 Ton BBM bersubsidi, diduga hanya 5 Ton bensin yang masuk ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik APMS, sesuai dengan kesaksian Kep Andre Permai.
“Bensin ini saya langsung di perintahkan oleh bos, untuk di kasih ke para pengecer, ada yang 2 Ton, 7 To dan juga 3 Ton”, ungkap Kep yang tak mau namanya disebut pada GamalamaNews.com.
Dari amatan GamalamaNews.com di lapangan Jumat (6/4/2018) , proses penyaluran bbm dari Kapal KM. Andre Permai berlangsung dari pukul 08:00 WIT, sempat berhenti pada pukul 12:00 karena berlabuh kapal KM. Agil Permai, setelah itu berlanjut pada pukul 17:00 hingga pukul 24:00 tengah malam.
Dalam satu bulan, APMS Taliabu medapatkan jatah BBM bersubsidi sebanyak tiga kali pemuatan, yang jika ditotalkan bisa mencapai ratusan Ton dalam sebulan.
Tetapi diduga, SPBU APMS jarang melakukan pelayanan kepada masyarakat Bobong dan sekitarnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku sesuai dengan maksud dari penyaluran BBM bersubsidi. (HH)