Beranda Halmahera Utara Kecewa dengan Pemerintah, Warga Tiga Desa di Halut Ancam Golput

Kecewa dengan Pemerintah, Warga Tiga Desa di Halut Ancam Golput

1743
0
Ketua Adat Dusun Togihora, Ngeteke (tengah) saat berpose bersama.

HALUT – Akibat puluhan tahun belum dapat menikmati infra struktur jalan yang memadai, warga tiga desa di Halut ancam Golput, diantaranya desa Roko, Kecamatan Galela Utara, Dusun Togihora kecamatan Kao Barat dan Trans Toliwang.

Hal ini di sampaikan langsung oleh Gohora Lolewo yang akrab disapa Ngeteke dari suku Tobeli Boeng dan juga selaku ketua Adat Dusun Togihora.

“Kami dua desa disini sudah tidak mau lagi bacoblos (coblos-red), kami lebih memilih untuk Golput karena selama ini pemerintah tidak perhatikan jalan kami,” ujar Ngeteke Rabu (11/04).

Menanggapi hal itu pasangan calon gubernur (Cagub) Maluku Utara (Malut) Burhan Abdurahman dan Ishak Jamaludin (BUR-JADI) yang menerima keluhan itu kemudian menegaskan, kalaupun jalan yang di maksut adalah jalan provinsi mereka yakinkan akan membangunnya, dan kalaupun  jalan itu adalah status jalannya kabupaten kota maka mereka bisa membantu.

“Jangan ambil sikap Golput, itu sangat merugikan, kemarin saya dari desa Roto, itu mereka sudah menyatakan sikap untuk Golput, saya bilang jangan, pilih saya dan Pak Ishak  supaya kami bisa membangun Maluku Utara lebih baik lagi,” kata Haji Bur.

Lanjutnya, untuk itu kasih tahu keluarga jangan ambil sikap Golput, kalau itu statusnya jalan provinsi. “Saya akan bangun jadi jangan Golput,” tegasnya.

Walikota dua periode itu juga menambahkan bahwa saja, mereka berdua ingin bekerja dan mengabdi untuk malut,

“Saya benar-benar ingin bekerja dan mengabdi untuk rakyat saya punya satu program di bidang agama yaitu pemerintah akan membantu membangun bangunan peribadatan baik Gereja maupun Masjid, jadi tidak perlu proposal,” ujarnya.

Jadi kedepan tidak lagi tokoh agama harus mengeluarkan ongkos yang banyak dan membuang waktu sia-sia memasukkan proposal di kantor gubernur, nanti ada dinas terkait yang mengurus langsung, dinas tersebut turun langsung mendata dan menindaklanjuti seluruh bangunan keagamaan di Malut.

“Kalau di Ternate saya sudah lakukan hal ini, makanya saya berani berjanji kalau apa yang saya tidak bisa lakukan saya tidak akan berjanji,” tegasnya. (HT)