TOBELO – Salah satu akses yang menghubungkan Tobelo dengan Galela dan Loloda Utara yaitu, jembatan di desa Mede Tobelo yang sempat longsor beberapa waktu lalu, kini menjadi perhatian serius Pemda Halmahera Utara.
Lewat keterangannya kepada para awak media di ruang kerjanya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bernard Pawate menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum lewat Balai 16 yang menangani wilayah Maluku dan Maluku Utara, persoalan perbaikan jembatan tersebut. “Sudah semua, kita sudah informasikan dan kordinasikan ke Balai 16”, kata Bernard.
Lanjut menurut Kepala Dinas, pihak Balai menindaklanjutinya dengan telah melaksanakan proses pelelangan. “Proses pelelangan telah di lakukan di sana. Informasi yang saya terima, sudah ada pemenangnya. Kita tinggal menunggu saja”, ungkap dia.
Hal lain yang dilakukan oleh Bernard Pawate dan jajarannya, adalah berkoordinasi dengan masyarakat mengenai galian c di desa Mede.
Menurut dia, masyarakat di ajak untuk bisa sadar, untuk tidak menggali di sepanjang tepian jembatan.
Tak tanggung-tanggung dirinya juga telah memajang papan himbauan di sepanjang bantaran kali di desa tersebut. “Kita menghimbau masyarakat yang mata pencahariannya memanfaatkan pasir yang ada di sekitar kali, untuk tidak menggali sepanjang radius 200 meter dari jembatan”, jelas dia.
Sekedar diketahui, dengan meningkatnya intensitas hujan yang tinggi di Tobelo dan sekitarnya, jembatan tersebut menyedot perhatian warga.
Pasalnya, masyarakat khawatir, jika terjadi banjir, maka potensi longsor di samping jembatan akan terjadi lagi. “Kalo banjir besar pasti longsor dan berakibat pada matinya transportasi menuju ke Galela”, kata Agus salah satu warga yang berprofesi sebagai sopir. (Enold)