TOBELO – Buntut dari tidak diikut-sertakan dalam pencoblosan saat Pemilihan Gubernur 27 juni lalu, warga enam desa (Senin, 04/04) yang memilih berkiblat ke Kabupaten Halmahera Barat, melakukan aksi jalan trans Halmahera (Sovi menuju Halmahera Utara).
Informasi yang di himpun GamalamaNews.com, kekecewaan warga bukan hanya pada tidak diikut-sertakan dalam pencoblosan, tetapi juga kecewa terhadap lambannya penyelesaian sengketa tapal, yang dianggap belum selesai.
Dengan melibatkan 500 orang warga dalam aksi tersebut, warga menuntut keseriusan pemerintah propinsi.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Halmahera Utara AKBP Irvan Indarta, SIK, MH ketika dikonfirmasi mengatakan, warga yang melakukan aksi demonstrasi, sudah membubarkan diri.
“Dengan pendekatan persuasif, kita melakukan komunikasi akhirnya, warga yang melakukan aksi sudah membubarkan diri dan jalanan kembali di buka”, ujar Irvan.
Terkait dengan tdak terdaftarnya sebagian warga di enam desa (yang memilih masuk di Halbar), ketua KPUD Halmahera Utara Mukhlis Kharie belum bisa memberikan keterangan. “Anda lihat ketua sementara pimpin pleno, jang dulu ganggu”, ungkap salah satu staf KPUD di lokasi pleno. (Enold)
