TOBELO – Mengaku sebagai petugas yang mengurus penyambungan jaringan listrik dari PLN, seorang lelaki yang mengaku berdomisili di desa Gamhoku, diduga tidak sungkan-sungkan meminta sejumlah uang dari warga desa setempat.
Sebut saja Demianus, lak-laki yang mengaku sabagai karyawan PLN. Bermaksud baik mengurus pemasangan jaringan listrik di 20 rumah, namun diduga, Demianus mematok biaya, tiap kepala keluarga harus membayar uang 2,5 juta rupiah.
“Tiap keluarga yang ingin melakukan pemasangan jaringan listrik, harus membayar 2 juta lima ratus ribu kepada Demianus”, cerita Ronald Biso kepada GamalamaNews.com.
Lanjut Ronald yang juga berprofesi sebagai Pendeta ini menjelaskan, dari 20 kepala keluarga, baru 4 yang membayar lunas dan sisahnya melakukan pembayaran dalam bentuk menyicil. “Total uang yang diberikan 20 juta. Rinciannya, 4 kepala keluarga sudah melunasi dan yang lain sementara menyicil”, jelas Ronal yang juga menjabat Ketua Jemaat di Gonga Pante.
20 kepala keluarga, baik yang sudah melunasi maupun menyicil menurut Ronald, pernah menghubungi Demianus lewat telepon, tetapi selalu beralasan sibuk. “Dorang pernah telepon ke yang bersangkutan, tetapi berkilah sementara bertugas di Morotai atau sedang ke Ternate”, tutur Ronald.
Sementara itu Manajer PLN Ranting Tobelo, Syukur Djabir ketika dimintai keterangan lewat telepon seluler (Selasa, 10/07) terkait masalah ini mengatakan, mengundang masyarakat Gonga Pente untuk bisa datang langsung ke kantor PLN, guna membicarakan duduk permasalahan yang sebenarnya.
“Kalau Pendeta dan masyarakat ke kantor saja, agar kami juga bisa tahu duduk permasalahan yang sebenarnya. Semua masalah pasti ada solusi”, bunyi SMS Syukur kepada GamalamaNews.com. (Enol)