Beranda Halmahera Selatan Kepala Sekolah Diduga Tinggalkan Tugas Berbulan-Bulan, Siswa Belum dapat Ijazah dan Rapor

Kepala Sekolah Diduga Tinggalkan Tugas Berbulan-Bulan, Siswa Belum dapat Ijazah dan Rapor

848
0

Labuha – Sumiskun Halil, diduga berbulan-bulan meninggalkan tugas dan tanggungjawabnya sebagai Kepala Sekolah SD Negeri Kida Kecamatan Kayoa.

Akibat kondisi tersebut, kepentingan siswa-siswi SD Negeri Kida terpaksa dikorbankan dan bahkan nasib para siswa-siswi tidak menentu.

Berbagai persoalan yang terjadi di SD Negeri Kida, diduga atas ulah Sumiskun selaku kepala sekolah, buktinya sejumlah siswa-siswi yang telah mengikuti Ujian Nasional hingga saat ini belum menerima ijazah untuk melanjutkan studinya ke SMP.

Bahkan siswa-siswi SD Negeri Kida setelah mengikuti semester genap untuk kenaikan kelas, belum diketahui nasibnya, karena hingga memasuki tahun ajaran baru para siswa-siswi masih tetap duduk di kelas lama karena belum ada pembagian kelas.

Hal itu disampaikan warga Desa Kida Umar Abubakar. Umar mengatakan, bahwa Sumiskun Halil, terkesan tidak memiliki itikad baik sebagai tenaga pendidik untuk siswa-siswi di Desa Kida.

“Kalau sudah tidak mau mengabdi, jangan ambil tanggung jawab sebagai kepala sekolah sehingga tidak mengorbankan anak-anak,” kesal Umar.

Tidak hanya itu, Umar Abubakar yang juga imam Mesjid Raudatul Jannah Desa Kida ini, menjelaskan, yang tidak melaksanakan tugas berbulan-bulan di SD Negeri Kida ini, bukan hanya kepala sekolahnya, namun salah seorang guru pengajar bernama Paingku Maendo, juga diduga meninggalkan tugasnya berbulan-bulan.

Padahal, menurut Umar, guru SD Negeri Kida, hanya 3 PNS, namun dua tenaga PNS meninggalkan tugasnya berbulan-bulan dan saat ini hanya tersisa satu guru yakni Nila Akib, yang mengajar dari kelas 1 hingga kelas 6, namun seringkali jika yang bersangkutan berhalangan maka sekolah terpaksa diliburkan.

“Guru PNS hanya 3 orang, yang 2 orang tidak aktif lagi, karna sekarang hanya satu guru yang aktif,” kata Umar.

Sementara Kepala Desa Kida Almin Hi. Halil, ketika dikonfirmasi. Dirinya membenarkan hal tersebut, bahkan persolan SD Negeri Kida, bukan hanya ketidakhadiran dua guru tersebut, namun apa juga ada masalah keluhan guru bantu yang tidak diberikan haknya hingga tidak para guru bantu tidak datang lagi.

“Ada guru bantu yang datang ke saya untuk sampaikan keluhannya, saya juga pernah bicarakan masalah sekolah tersebut bersama kepala sekolah, namun tampaknya tidak ada tindaklanjut, ” kata Almin.

Hal tersebut, Almin Hi. Halil selaku Kepala Desa Kida, meminta kepada Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Halmahera Selatan (Halsel), untuk memberikan perhatian pada kondisi SD Negeri Kida saat ini, karena masyarakat yang anak-anaknya mengikuti proses belajar mengajar di SD Negeri Kida sangat dirugikan. (Raja)