TOBELO – Gempa bumi berkuatan 7,4 magnitudo yang memunculkan gelombang tsunami dan meluluh-lantakan kota Palu dan kabupaten Donggala, menyisakan rasa duka mendalam, bukan hanya masyarakat setempat, tetapi juga bagi negara Indonesia.
Hal yang sama ini juga berlaku di kabupaten Halmahera Utara, semua elemen, baik pemerintah dan swasta, ikut bergerak secara spontan, membantu korban bencana yang sudah merenggut nyawa ribuan orang di kota Palu, Sigi dan Donggala.
Tak tinggal diam melihat ramainya pergerakan penggalangan dana, siswa-siswi SD Negeri 4 Tobelo pun ikut menggerakan hati mereka.
Uang saku yang diberikan orang tua mereka dari rumah, disisihkan untuk membantu korban. Mengusung tema Pray For Palu dan Donggala, para siswa didampingi oleh beberapa guru, menggelar aksi penggalangan dana dan pakaian bekas layak pakai, guna disumbangkan.
Hasilnya, tujuan mulia dari generasi harapan “Hibualamo” ini bisa membuahkan hasil. Selain uang sejumlah Rp.1.260.000, ada juga puluhan pakaian layak pakai yang bisa terkumpul.
Salah satu guru, kepada media ini menjelaskan, rasa empati murid-murid di SD Negeri 4 Tobelo, bukan dimotori oleh mereka, tetapi murni dari rasa prihatin anak-anak.
“Kami kaget, tiba-tiba mereka (para siswa) mengatakan, ibu guru mari suda torang bantu dorang di Palu dan Donggala. Torang rela kumpul uang saku, demi dorang”, jelas dia, seraya meniru permintaan anak-anak didiknya.
Bantuan dari penggalan tersebut, menurut penuturan guru tersebut, sudah diserahkan secara resmi kepada Posko Resmi Layanan Bantuan Untuk Palu dan Donggala di kabupaten Halmahera Utara.
“Kita sudah serahkan secara resmi. Walaupun jumlahnya terbilang kecil, tetapi anak-anak didik kami telah meninggalkan pelajaran yang cukup berharga, membantu orang bukan di lihat dari suku, agama dan ras. Tetapi, kita adalah salah satu rahim ibu pertiwi tercinta yaitu, Negara Kesatuan Republik Indonesia”, ujar dia dengan bangga dan haru. (Enol)
