TERNATE – Peran Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), maupun Komisi Pemilihan Umum (KPU), dalam melakukan pengawasan penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) serentak 17 April yang tinggal 2 hari lagi sangat penting.
Sukses dan tidaknya pemilu berada pada penyelenggara pemilihan umum, untuk itu seluruh Badan Pengawas Pemilu dari tingkat provinsi hingga kelurahan agar tidak melakukan kecurangan dan pelanggaran seperti main mata dengan peserta calon.
Kordinator Divisi (Kordiv) Penindakan Bawaslu Provinsi Maluku Utara, Aslan Hasan kepada GamalamaNews.com mengatakan pembentukan badan pengawas ini dengan tujuan melakukan pengawasan pemilu. “Untuk itu hal yang paling utama itu adalah netralitas,” cetus Aslan.
Untuk itu, Aslan menghimbau kepada seluruh penyelenggara pengawas dari tingkat atas sampai tingkat bawah agar selalu menjaga netralitas.
“Sebab ada kemungkinan-kemungkinan peserta pemilu akan melakukan manufer-manufer politik baik itu kepada KPU dan Bawaslu tingkat bawah, oleh karena itu penyelenggara jangan smpai terpengaruh,” jelasnya.
Menurutnya, sejauh ini, mekanisme kontrol kelembagaan Bawaslu sangat baik. Baik kontrol provinsi ke kabupaten, iabupaten ke kecamatan dan kecamatan ke kelurahan. Oleh karena itu kami berharap, perangkat kami tidak bermain-main dengan netralitas.
“Namun jika pada hari H hingga tahapan penghitungan dan pleno ada kedapatan penyelenggara yang bermain mata dengan peserta Pemilu maka secara etika ada konsekwensinya dan secara pidana kita akan proses,” tegas Aslan. (HI)
